Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengantar Sosiologi - Pengertian sosiologi menurut para ahli

                                                              Pengantar Sosiologi - Sejarah, dan Pengertian sosiologi menurut para ahli



Pengantar Sosiologi - Sosiologi ialah ilmu pengetahuan mengenai masyarakat. Masyarakat ialah sekumpulan pribadi yang memiliki jalinan, mempunyai kebaikan bersama, dan mempunyai budaya. Sosiologi akan pelajari masyarakat, sikap masyarakat, dan sikap sosial manusia dengan memperhatikan sikap barisan yang dibuatnya. Barisan itu meliputi keluarga, suku bangsa, negara, dan bermacam organisasi politik, ekonomi, sosial.

Sosiologi ialah pengetahuan atau ilmu mengenai karakter masyarakat, sikap masyarakat, dan perubahan masyarakat. Sosiologi adalah cabang Ilmu Sosial yang pelajari masyarakat dan dampaknya pada kehidupan manusia. Selaku cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertamanya kali oleh periset Perancis, August Comte. 

Comte selanjutnya diketahui selaku Bapak Sosiologi. Akan tetapi, riwayat menulis jika Émile Durkheim — periset sosial Perancis — yang selanjutnya sukses melembagakan 

Semenjak awalnya masehi sampai era 19, Eropa bisa disebutkan jadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, beberapa periset saat itu mulai mengetahui pentingnya secara eksklusif pelajari keadaan dan perombakan sosial. Beberapa periset itu selanjutnya berusaha membuat satu teori sosial berdasar beberapa ciri utama masyarakat pada setiap Tahap peradaban manusia.

Dalam buku itu, Comte mengatakan ada tiga tahap perubahan cendekiawan, yang semasing adalah perubahan dari step sebelumya.

Tiga tingkatan itu ialah :

1. Tahap teologis; ialah tingkat pertimbangan manusia jika seluruh benda di dunia memiliki jiwa dan itu berasal dari satu kemampuan yang ada di atas manusia.

2. Tahap metafisis; pada step ini manusia memandang jika di dalam tiap tanda-tanda ada kemampuan-kekuatan atau pokok spesifik yang selanjutnya segera dapat diutarakan. Oleh sebab ada keyakinan jika tiap harapan berkaitan dalam satu kenyataan spesifik dan tidak ada usaha untuk mendapati hukum-hukum alam yang seragam.

3. Tahap positif; ialah step di mana manusia mulai memikir secara ilmiah.

Comte selanjutnya membandingkan di antara sosiologi statis dan sosiologi aktif. Sosiologi statis memfokuskan perhatian pada hukum-hukum statis sebagai landasan ada masyarakat. Sosiologi aktif memfokuskan perhatian mengenai perubahan masyarakat dalam makna pembangunan.oe

Karl Marx mengenalkan pendekatan materialisme aksentis, yang memandang perselisihan antar-kelas sosial jadi intisari perombakan dan perubahan masyarakat.

Emile Durkheim mengenalkan pendekatan perananonalisme yang berusaha mencari peranan bermacam komponen sosial selaku pengikat sekalian pemelihara kedisiplinan sosial.

Max Weber mengenalkan pendekatan verstehen (pengetahuan), yang berusaha mencari nilai, keyakinan, arah, dan sikap sebagai penuntun sikap manusia.

Pengertian Sosiologi

Di bawah ini beberapa definisi sosiologi yang disampaikan beberapa pakar.

* Pitirim Sorokin

Sosiologi ialah ilmu yang pelajari jalinan dan dampak bolak-balik di antara bermacam jenis tanda-tanda sosial (misalkan tanda-tanda ekonomi, tanda-tanda keluarga, dan tanda-tanda moral), sosiologi ialah ilmu yang pelajari jalinan dan dampak bolak-balik di antara tanda-tanda sosial dengan tanda-tanda non-sosial, dan yang paling akhir, sosiologi ialah ilmu yang pelajari beberapa ciri umum seluruh tipe beberapa gejala sosial lain.

* Roucek dan Warren

Sosiologi ialah ilmu yang pelajari jalinan di antara manusia dalam kelompok-kelompok.

* William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

Sosiologi ialah riset secara ilmiah pada hubungan sosial dan hasilnya, yakni organisasi sosial.

* J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang susunan-struktur dan beberapa proses bungkusyarakatan yang memiliki sifat konstan.

Max Weber

Sosiologi ialah ilmu yang berusaha pahami beberapa tindakan sosial.

* Paul B. Horton

Sosiologi ialah ilmu yang memfokuskan penelitian pada kehidupan barisan dan produk kehidupan barisan itu.

* Soejono Sukamto

Sosiologi ialah ilmu yang memfokuskan perhatian pada segi-segi bungkusyarakatan yang memiliki sifat umum dan usaha untuk memperoleh pola-pola umum kehidupan masyarakat.

* William Kornblum

Sosiologi ialah satu usaha ilmiah untuk pelajari masyarakat dan sikap sosial anggotanya dan jadikan masyarakat yang berkaitan dalam bermacam barisan dan keadaan.

Allan Jhonson

Sosiologi ialah ilmu yang pelajari kehidupan dan sikap, khususnya dalam hubungannya dengan satu mekanisme sosial dan bagaimana mekanisme itu memengaruhi orang dan bagaimana juga orang yang terjebak di dalamnya memengaruhi mekanisme itu.

Dasar ulasan sosiologi

Bukti sosial

Bukti sosial ialah langkah melakukan tindakan, memikir, dan berperasaan yang ada di luar pribadi dan mempunya kemampuan memaksakan dan mengatur pribadi itu. Contoh, di sekolah seorang siswa diwajidkan untuk tiba on time, memakai seragam, dan berlaku hormat ke guru. Kewajiban-kewajiban itu dituangkan ke dalam satu ketentuan dan mempunyai ancaman spesifik bila dilanggar. Dari contoh itu dapat disaksikan ada langkah melakukan tindakan, memikir, dan berperasaan yang berada di luar pribadi (sekolah), yang memiliki sifat memaksakan dan mengatur pribadi (siswa).

* Perlakuan sosial

Perlakuan sosial ialah satu perlakuan yang dikerjakan dengan menimbang sikap seseorang. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan individu bukan perlakuan sosial, tapi menanam bunga untuk dilibatkan dalam satu lomba hingga mendapatkan perhatian seseorang, adalah perlakuan sosial.

Angan-angan sosiologis

Angan-angan sosiologis dibutuhkan agar bisa pahami apa yang berlangsung di masyarakat atau yang ada pada diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan angan-angan sosiologi, kita sanggup pahami riwayat masyarakat, kisah hidup individu, dan jalinan di antara ke-2 nya.

Alat untuk lakukan angan-angan sosiologis ialah troubles dan issues. Troubles ialah persoalan individu pribadi dan adalah teror pada nilai-nilai individu. Issues adalah hal yang berada di luar capaian kehidupan individu pribadi. Contoh, bila satu wilayah cuman mempunyai seseorang yang tidak bekerja, karena itu pengangguran itu ialah masalah. Permasalahan individu ini solusinya dapat melalui kenaikan ketrampilan individu. Sesaat bila di kota itu ada 12 juta warga yang tidak bekerja dari 18 juta jiwa yang ada, karena itu pengangguran itu adalah issue, yang solusinya tuntut analisis lebih luas kembali.

Kenyataan sosial

Seorang sosiolog harus dapat membuka bermacam tirai dan ungkap setiap lembar tirai jadi satu kenyataan yang tidak tersangka. Ketentuannya, sosiolog itu harus mengikut beberapa aturan ilmiah dan lakukan pembuktian secara ilmiah dan netral dengan pengaturan prasangka individu, dan penilaian tirai secara cermat dan menghindar penilaian normatif.

Perubahan sosiologi dari era ke era

Perubahan pada era pencerahan

Banyak periset-ilmuwan besar pada jaman dulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles berasumsi jika manusia tercipta demikian saja. Tanpa yang dapat menahan, masyarakat alami perubahan dan kemerosotan.

Opini itu selanjutnya ditekankan kembali oleh beberapa pemikir di era tengah, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat  selaku makhluk hidup yang fana, manusia tidak dapat mengenali, apa lagi tentukan apa yang akan berlangsung dengan penduduknya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah mengenai perombakan masyarakat belum terpikir pada periode ini.

Bertumbuhnya ilmu pengetahuan di era pencerahan (seputar era ke-17 M), ikut punya pengaruh pada penglihatan berkenaan perombakan masyarakat, beberapa ciri ilmiah mulai terlihat di era ini. Beberapa pakar di jaman itu memiliki pendapat jika penglihatan berkenaan perombakan masyarakat harus berdasar pada budi baik manusia.

Dampak perombakan yang berlangsung di era pencerahan

Perombakan-perubahan besar di era pencerahan, lagi berkembang secara revolusioner sapanjang era ke-18 M. Secara cepat susunan masyarakat lama bertukar dengan susunan yang lebih baru. Ini nampak secara jelas khususnya dalam revolusi Amerika, revolusi industri, . Gejolak-gejolak yang disebabkan oleh ke-3 revolusi ini berasa dampaknya di penjuru dunia. Beberapa periset tergerak, mereka mulai mengetahui keutamaan menganalisa perombakan dalam masyarakat.

Pergolakan era revolusi

Perombakan yang berlangsung karena revolusi betul-betul mengagetkan. Susunan masyarakat yang telah berlaku beberapa ratus tahun hancur. Bangasawan dan golongan Rohaniawan yang sebelumnya bergemilang harta dan kekuasaan, disamakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang sebelumnya berkuasa penuh, sekarang harus pimpin berdasar undang-undang yang di tentukan. 

Pergolakan era revolusi itu mulai membangkitkan beberapa periset pada pertimbangan jika perombakan masyarakat harus bisa dikaji. Mereka sudah menyakikan begitu perombakan masyarakat yang besar sudah bawa beberapa korban berbentuk perang, kemiskinan, perlawanan dan kekacauan. Musibah itu bisa dihindari kira-kira perombakan masyarakat telah diperhitungkan secara awal.

Perombakan mencolok yang berlangsung saat era revolusi memperkuat penglihatan begitu pentingnya keterangan logis pada perombakan besar dalam masyarakat. Berarti :

* Perombakan masyarakat bukan nasib yang perlu diterima demikian saja, tetapi bisa dijumpai pemicu dan mengakibatkan.

* Harus dicari sistem ilmiah yang pasti agar jadi alat tolong untuk menerangkan perombakan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat dan logis.

* Dengan sistem ilmiah yang pas (riset berkali-kali, keterangan yang cermat, dan perumusan teori berdasar pembuktian), perombakan masyarakat dapat diperhitungkan awalnya hingga kritis sosial yang kronis bisa dihindari.

Kelahiran sosiologi kekinian

Sosiologi kekinian tumbuh cepat di benua Amerika, persisnya di Amerika Serikat dan Kanada. Kenapa bukan di Eropa? (yang notabene adalah tempat di mana sosiologi tampil pertamanya kali).

Pada permulaan era ke-20, gelombang besar imigran banyak yang datang ke Amerika Utara. Tanda-tanda itu berpengaruh pesatnya perkembangan warga, timbulnya beberapa kota industri baru, pertambahan kriminalitas dan lain lain. Resiko pergolakan sosial itu, perombakan besar masyarakat juga tidak terelakkan.

Perombakan masyarakat itu membangkitkan beberapa periset sosial untuk memutar otak, untuk sampai pada kesadaran jika pendekatan sosiologi lama ala-ala Eropa tidak berkaitan kembali. Mereka berusaha mendapati pendekatan baru yang sesuai keadaan masyarakat pada waktu itu. Karena itu lahirlah sosiologi kekinian.

Berkebalikan dengan opini awalnya, pendekatan sosiologi kekinian condong mikro (seringkali disebutkan pendekatan empiris). Berarti, perombakan masyarakat bisa didalami dimulai dari bukti sosial untuk bukti sosial yang tampil. Berdasar bukti sosial itu bisa diambil simpulan perombakan masyarakat secara detail. Mulai sejak itu diakui begitu keutamaan riset (research) dalam sosiologi

Pertimbangan pada masyarakat makin lama mendapatkan wujud selaku satu ilmu pengetahuan yang selanjutnya diberi nama sosiologi, pertamanya kali berlangsung di Eropa. Pada era 19 Auguste Comte menulis beberapa buah buku yang berisi pendekatan-pendekatan umum untuk pelajari masyarakat. Ia berasumsi waktunya tlah datang jika sumua riset pada persoalan bungkusyarakatan dan beberapa gejala masyarakat masuk step akhir, yakni step ilmiah.

Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang tersusun secara struktural dengan memakai kemampuan pertimbangan, yang terus bisa dicheck dan dicermati dengan kritis tiap orang yang lain mengenalinya. Ilmu pengetahuan bisa di bedakan menurut karakter dan objeknya.

Menurut karakter ilmu pengetahuan di kelompokan jadi :

Ilmu pengetahuan yang memiliki sifat eksak

Ilmu pengetahuan yang memiliki sifat non-eksak

Menurut object ilmu pengetahuan di kelompokan jadi :

Ilmu matematika

Ilmu pengetahuan alam

Ilmu mengenai sikap

Ilmu pengetahuan kerohanian

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan sebab mempunyai beberapa ciri seperti berikut :

Sosiologi memiliki sifat empiris, ilmu pengetahuan itu didasari pada pengamatan pada fakta dan akal sehat dan hasinya tidak memiliki sifat spekulatif.

Sosiologi memiliki sifat teoretis, ilmu pengetahuan itu terus usaha membuat abstraksi hasil dari pengamatan dan membuatnya jadi satu teori.

Sosiologi memiliki sifat komulatif, teori sosiologi dibuat atas landasan teori-teori yang telah ada pada makna diperbarui, memperlebar dan memperhalus teori yang lama.

Sosiologi memiliki sifat non benar, yang mempermasalahkan bukti spesifik untuk maksud menerangkan bukti itu secara analitis.

Sosiologi pelajari masyarakat dalam kesemuaannya dan hubungan-hubungan di antara beberapa orang dalam masyarakat.