Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Sembelit dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sembelit dan Cara Mengatasinya
HEALTH - Saat orang makan sesuatu, sebagian makanan tersebut akan diserap oleh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh akan dibuang dalam bentuk kotoran (faeces). Sebelum dibuang, sisa-sisa makanan yang tidak terserap tersebut tadi akan berhenti dalam usus besar menunggu sisa-sisa makanan lainnya hingga terbentuk ‘badan kotoran’ (bulk ). 

Jika sudah tiba saatnya, usus akan ‘mengurut’nya (peristaltic) dari atas ke bawah hingga keluar dari anus melalui kotoran. Dalam proses mengurut tadi, sisa-sisa makanan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses pembuangan sehingga saat akan buang air besar, tidak mengalami masalah.

Lihat juga : Cara Mengatasi Penyakit Asma

Menjadi masalah manakala dalam usus kurang tersedia serat. Akibatnya, proses pembentukan bulk tersebut menjadi agak lama. Menurut ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Walujo Soerjodibroto, PhD, SpG, orang yang tidak pernah mengkonsumsi makanan yang berserat atau hampir jarang makan serat, sisa-sisa yang tidak terserap oleh tubuh akan berhenti dalam usus. 

Akibatnya, orang tersebut akan merasa sakit dan sulit buang air besar. “Sisa-sisa makanan akan transit cukup lama sampai terbentuk bulk sehingga usus bisa membawanya ke bawah. Jika sama sekali tidak ada atau hampir tidak ada serat, tidak akan terbentuk bulk itu tad.

Sehingga  seringkali kita mendengar, seseorang sudah tiga hari belum bisa ke belakang. “Ini bisa terjadi karena ada gangguan dalam ususnya.

Stres Bisa Menyebabkan Sembelit

Apakah kurang serat dalam konsumsi makan menjadi pemicu utama dari sembelit? Menurut Dr. Waluyo, tidak sepenuhnya benar. Keadaan stres juga dapat memicu penyebab sembelit. “Kalau orang sedang stres, seringkali tidak bisa ke belakang. Ini karena orang stres biasanya ususnya akan tegang terus,” jelas Dr. Waluyo.

Makanya terkadang kata Dr. Waluyo, seorang dokter yang sedang melayani pasien yang sedang stres, sering memintanya untuk membaca buku atau melakukan kegiatan lain untuk mengalihkan pikiran. “ Jika orang berada dalam pikiran tidak tenang atau stres, untuk ke belakang buang air akan susah. 

Jadi sembelit bukan lantaran kurang serat saja. Ada sebab lainnya seperti stres

Bahkan jika stresnya sudah sangat mengkuatirkan sekali hingga menimbulkan depresi dalam diri seseorang, dia akan mencret-mencret di celana. “Sekedar contoh saja. 

Seorang tentara yang baru diterjunkan di medan perang, kalau tidak siap mentalnya, ia akan buang air di celana.

Cara Mengatasi Sembelit

Untuk terhindar dari sakit sembelit, Dr. Waluyo menyarankan agar setiap makanan yang dikonsumsi, makanannya cukup mengandung banyak serat. Ada pun jenis makanan yang banyak mengandung serat, bisa dari buah-buahan dan sayur-sayuran. “Semua buah dan sayuran mengandung serat yang cukup tinggi. Jadi biasakan setiap selesai makan untuk mengkonsumsinya”.

Selain serat yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran, sebenarnya kata Dr. Waluyo, kita bisa memanfatkan makanan lain yang tidak bisa dicerna serta memiliki sifat seperti serat seperti cangkang udang atau rumput laut. “Serat adalah hidrat arang yang tidak larut. 

Cangkang udang atau rumput laut adalah jenis makanan tidak bisa dicerna. Cangkang itu menyebabkan tertinggal di usus sehingga bisa menjadi serat,” papar Dr. Waluyo. “Jadi kalau makan udang, sebaiknya makan bersama cangkangnya,” tambahnya berpesan.

Mengenai suplemen pengganti serat yang banyak diiklankan, Dr. Waluyo menilai boleh saja dikonsumsi sebagai pengganti serat dalam tubuh. Tapi pastinya, kata Dr. Waluyo, serat yang asli selalu lebih baik dibandingkan dengan yang buatan (tidak asli). “Tapi kalau memang tidak ada asupan sama sekali serat, yang kurang baik pun bisa lebih baik daripada tidak sama sekali,” tandasnya.

Kecenderungan pola hidup dan pola makan masyarakat dewasa ini terutama di kota-kota besar sepeti Jakarta. Dimana mereka lebih suka makanan siap saji. “Makanan yang ada di restoran siap saji, kandungan seratnya sangat kurang. 

Hal itu bisa sebabkan sembelit. Begitu juga halnya dengan anak-anak, banyak yang tidak suka makan sayuran. Makan sayur harus dipaksa. Ini adalah kesalahan kita semua, Dari kecil anak-anak harus sudah kita didik untuk gemar makan sayur-sayuran. 

Selain baik untuk pertumbuhan mereka, juga untuk mengurangi penyakit dari efek makanan kurang serat, Akibat orang yang kurang mengkonsumsi makan-makanan yang berserat, bisa timbul berbagai macam penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan kemunduran fungsi tubuh seperti diabetes mellitus, asam urat, sakit persendian, obesitas,” tambahnya.

Mengemukakan mengenai dampak lainnya dari makanan modern yang banyak menggunakan zat pewarna maupun pengawet yang bila dibiarkan berlarut-larut bisa bersifat jadi racun. Akibat lebih lanjut bisa saja akan menimbulkan penyakit serius seperti kanker usus. “Kedua zat tersebut semuanya adalah racun. Kalau kita makan 1-2 kali tidak menjadi persoalan.

Lihat juga : 5 Manfaat Sayuran Hilangkan Bekas Jerawat

Tapi jika itu tertinggal di usus dalam waktu yang lama, ia akan menjadi racun. Oleh sebab itu sudah terbukti dalam penelitian, orang-orang yang kurang makan serat dalam makanan sehari-hari, resiko terkena kanker usus lebih tinggi. 

Resiko orang Jepang yang tinggal di negerinya terjangkit kanker usus sangat kecil dibandingkan dengan orang Jepang yang tinggal di Amerika atau orang Amerika itu sendiri. 

Begitu juga dengan penyakit lainnya seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung, jumlah penderita di sana (Amerika) sangat tinggi sekali. Ini karena makanan yang dikonsumsinya kurang serat dan banyak mengandung bahan tambahan makanan seperti pengawet dan pewarna