Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filsafat Ilmu Adalah : Pengertian, Tujuan, Dan Kedudukan Filsafat Ilmu

Filsafat - Filsafat ilmu merupakan  bagian dari filsafat yang menjawab berbbagai pertanyaan berkenaan dengan hakikat ilmu. Bidang ini pelajari beberapa dasar filsafat, anggapan dan implementasi dari ilmu, yang terhitung didalamnya diantaranya ilmu alam dan ilmu sosial. 

Di sini, filsafat ilmu benar-benar berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha agar bisa menerangkan beberapa masalah misalnya: 

apa dan bagaimana suatu ide dan pengakuan bisa dikatakan sebagai ilmiah, bagaimana ide itu dilahirkan, bagaimana ilmu bisa menerangkan, memprediksi dan manfaatkan alam lewat tehnologi, langkah menentukan legalitas dari sebuah info, formula dan pemakaian metode ilmiah; 

Beberapa macam penalaran yang bisa dipakai untuk memperoleh kesimpulan; dan implementasi metode dan model ilmiah pada warga dan pada ilmu pengetahuan tersebut

Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara detil membahas hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu adalah cabang pengetahuan yang memiliki beberapa ciri tertentu. 

Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan berkenaan hakikat ilmu seperti, object apa yang dicermati ilmu? Bagaimana ujud yang utama object itu? 

Bagaimana hubungan di antara object dengan daya tangkap manusia (seperti memikir, berasa dan mengidera) yang menghasilkan pengetahuan?

Filsafat ilmu termasuk  ilmu pengetahuan yang paling luas lingkupnya, karenanya titik tolak untuk mengerti dan memahami filsafat ialah meninjau dari segi etimologis dan terminologis. 

Pantauan secara etimologi dan terminologi ialah mengulas pengertian secara bahasa dan istilah atau kata dari segi asal mula dan opini dari kata itu. Karena itu pengertian filsafat ilmu bisa dilihat dari 2 sisi yaitu secara etimologi dan terminologi.

Filsafat ilmu adalah penyidikan mengenai beberapa ciri pengetahuan ilmiah dan beberapa cara untuk mendapatkannya. Dalam kata lain, filsafat ilmu sebenarnya adalah satu penyidikan kelanjutan. 

Karena, jika beberapa pelaksana lakukan menyelidikan pada beberapa objek dan beberapa masalah yang sejenis khusus dari tiap-tiap ilmu tersebut, karena itu orangpun bisa lakukan penyidikan lanjutan pada kegiatan-kegiatan ilmiah itu. 

Dengan mengubah perhatian dari beberapa objek yang sesungguhnya dari penyidikan ilmiah ke proses penyelidikannya sendiri, karena itu nampaklah satu matra baru.

Filsafat ilmu dapat dibagi jadi dua yakni filsafat ilmu dalam makna luas dan sempit

  • Filsafat ilmu dalam makna luas yakni memuat persoalan yang menyangkut hubungan luar dari aktivitas ilmiah, 
  • Sedang dalam makna sempit yakni memuat persoalan yang berkaitan dengan hubungan dalam yang ada dalam ilmu. 

Banyak opini yang mempunyai arti dan penekanan yang lain mengenai filsafat ilmu. Menurut Prof. Dr. Conny R. Semiawan, dkk mendefinisikan filsafat ilmu dalam empat titik pandang yakni 

  • mengembangkan implementasi yang lebih luas dari ilmu, 
  • mengasimilasi filsafat ilmu dengan sosiologi, 
  • suatu sistem yang di dalamnya konsep dan teori mengenai ilmu dikaji dan dikelompokkan, 
  • dan satu patokat tingkat ke-2 yang bisa dirumuskan di antara doing science dan thinking mengenai bagaimana ilmu harus dilakukan.

Pengertian filsafat ilmu menurut beberapa Ahli 

  1. Robert Akermann, filsafat ilmu ialah sebuah pantauan krisis mengenai pendapat-pedapat ilmiah saat ini yang dibanding pendapat-pendapat sebelumnya yang sudah ditunjukkan.
  2. Leswi White Beck, filsafat ilmu itu menanyakan dan memandang cara-cara pertimbangan ilmiah, dan coba memutuskan nilai dan keutamaan usaha ilmiah sebagai satu keseluruhnya.
  3. Cornelius Benjamin, filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafati yang meneliti struktural berkenaan karakter dasar ilmu, sistem-metodenya, konsep-konsepnya dan terletak dalam rangka umum dari cabang intelektual.
  4. Menurut pendapat May Brodbeck, filsafat ilmu itu sebagai riset yang netral secara benar dan filsafati, penggambaran dan keterangan berkenaan landasan-landasan ilmu.
  5. The Liang Gie mendeskripsikan filsafat ilmu ialah seluruh pertimbangan reflektif pada masalah berkenaan segala hal yang menyangkut landasan ilmu atau hubungan ilmu dengan semua sisi dari kehidupan manusia

Untuk memperoleh gambaran singkat mengenai pengertian filsafat ilmu bisa diringkas jadi tiga yakni:

  • Satu pelajari krisis pada sistem yang dipakai oleh ilmu tertentu,
  • Usaha untuk cari kepastian berkenaan beberapa dasar ide berkenaan ilmu dan usaha untuk buka tirai beberapa dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan, dan
  • Study kombinasi yang terdiri dari beberapa study yang bermacam-macam yang diperlihatkan untuk memutuskan batasan yang tegas berkenaan ilmu tertentu.

Tujuan Filsafat Ilmu

Fisafat ilmu sebagai cabang khusus yang mengulas riwayat perubahan ilmu mempunyai tujuan: 

  • Pertama, filsafat ilmu sebagai fasilitas pengujian penalaran ilmiah, hingga orang jadi kritis pada aktivitas ilmiah. 
  • Ke-2 , filsafat ilmu adalah usaha merefleksi, mengetes, mengomentari anggapan dan medote keilmuan. 
  • Ke-3 , filsafat ilmu memberi pendasaran rasional pada sistem keilmuan, tiap sistem ilmiah yang ditingkatkan harus bisa dipertanggungjawabkkan secara rasional dan logis agar dimengerti dan dipakai pada umumnya.

Berdasar tujuan filsafat ilmu yang dikemukan oleh Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, karena itu bisa dikembangkan jika tujuan filsafat ilmu membahas dan mencari bukti-bukti pada pertimbangan secara ilmiah dan logis.

Object Pengkajian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan sektor-sektor ilmu yang lain mempunyai dua jenis object yakni object material dan object formal.

  1. Object Material Filsafat ilmu

Object Material filsafat ilmu yakni suatu bahan sebagai pantauan riset atau pembangunan pengetahuan atau hal yang di selidik, dilihat atau di sorot oleh satu disiplin ilmu yang meliputi apa baik beberapa hal yang nyata atau yang abstrak.

Menurut Dardiri jika object material ialah segala hal yang ada, baik yang ada pada pemikiran, ada pada realita atau ada pada peluang. Segala hal yang ada itu di untuk dua, yakni :

Ada yang memiliki sifat umum, yaitu ilmu yang menyelidik mengenai hal yang ada pada umumnya.

Ada yang memiliki sifat khusus yang terdiri dua yakni ada secara mutlak dan tidak mutlak yang terbagi dalam manusia dan alam.

        2.Object Formal Filsafat Ilmu

Object formal ialah pemikiran darimanakah si subyek meneliti object materialnya. Tiap ilmu tentu berbeda dalam object formalnya. 

Object formal filsafat ilmu ialah hakikat ilmu pengetahuan yang maknanya filsafat ilmu lebih menyimpan perhatiannya pada masalah fundamental ilmu pengetahuan. 

Seperti apakah hakikat ilmu pengetahuan, bagaimanakah cara mendapatkan kebenaran ilmiah dan apa peranan ilmu itu untuk manusia. 

Masalah berikut yang di bahas dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yaitu dasar ontologis, epistemologis dan aksiologis.

Kedudukan Filsafat ilmu

Filsafat ialah induk dari ilmu pengetahuan (mater scientiarium) yang melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang mengulas sesuai apa yang sudah ditelaah dan diteliti di dalamnya. 

Dalam soal sistem dan objek studinya, Filsafat berbeda dengan Ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan menyelidik permasalahan dari 1 sektor khusus saja, dengan selalu memakai sistem pengamatan dan uji coba dari bukti-bukti yang bisa dilihat. 

Sementara filsafat berpikiran hingga ada di belakang dengan bukti-bukti yang sangat nampak.

Dalam ilmu pengetahuan, filsafat memiliki posisi sentral, asal, atau dasar. Karena filsafat lah yang sebelumnya adalah salah satu usaha manusia di bagian kerohanian untuk capai kebenaran atau pengetahuan. 

Memang makin lama beberapa ilmu-ilmu pengetahuan itu akan melepas diri dari filsafat namun tidak bermakna ilmu itu benar-benar tidak memerlukan kontribusi dari filsafat. 

Filsafat akan memberi alternative yang mana paling bagus untuk jadi pegangan manusia.

Peran filsafat penting artinya untuk perubahan dan pembaruan ilmu pengetahuan. Menempatkan rangka landasan tujuan dan misi penyidikan ilmiah, dan sediakan landasan-landasan ontologisme, epistemologis, dan aksiologis ilmu biasanya. 

Filsafat ilmu lakukan kritikan pada anggapan dan postulat ilmiah dan riset-kritis mengenai beberapa istilah tehnis yang terjadi dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu jadi pengkritik yang paling bernilai pada mekanisme kerja dan formasi ilmu

Pada intinya filsafat bekerja memberikan dasar filosofi untuk minimum pahami bermacam ide dan teori satu disiplin ilmu, sampai membekalkan kekuatan untuk membuat teori ilmiah.

Fungsi pengembangan itu secara substansif mendapatkan pembekalan dan disiplin ilmu setiap agar tampilkan teori subtantif. Seterusnya secara tehnis hadapi dengan wujud metodologi, peningkatan ilmu bisa mengoprasionalkan peningkatan ide tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.

Immanuel Kant mengemukakan (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang mengatakan jika filsafat adalah disiplin ilmu yang sanggup memperlihatkan batasan-batasan dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat.