Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Interaksi Simbolik Dan Manfaatnya

Interaksi Simbolik Konsep  Dan Manfaatnya
Interaksi Simbolik ; Konsep  Dan Manfaatnya

Komunikasi - 
Teori interaksi simbolik ialah teori yang dibuat sebagai tanggapan pada teori-teori psikologi aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, dan struktural-fungsionalis. Teori ini sebenarnya ditingkatkan dalam sektor psikologi sosial dan sosiologi dan mempunyai seperangkat premis mengenai bagaimana seorang diri pribadi (self) dan warga (society) diartikan lewat hubungan dengan orang lain di mana komunikasi dan keterlibatan memiliki peran yang penting.

Dalam adat pendekatan dalam riset pengetahuan komunikasi, teori interaksi simbolik berakar pada semiotika dan fenomenologi Hingga bisa disebutkan jika interaksionisme simbolik sebuah teori yang paling punya pengaruh dalam sejarah sektor study komunikasi.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama jika komunikasi ialah proses pembangunan arti lewat pesan, baik pesan verbal atau pesan nonverbal yang berbentuk simbol-simbol, pertanda, dan sikap.

Arti sebagai pengetahuan pesan yang diberi oleh seseorang tidak bisa terjadi terkecuali kedua pihak atau beberapa simpatisan komunikasi bisa mendapatkan arti yang serupa untuk tiap kata, frasa, atau code verbal yang ada.

Dari penjelasan ringkas di atas, nampak jika sebagai satu proses pembangunan arti, komunikasi mempunyai beberapa beberapa prinsip komunikasi salah satunya ialah jika komunikasi dengan diawali diri (the self) dan komunikasi selalu mengikutsertakan seseorang misalkan warga (society) dalam kerangka luas. 

Perihal ini pula yang mencoba diterangkan oleh George Herbert Mead yang dikenali sebagai penggagas utama teori hubungan simbolik. 

Dengan begitu, teori interaksi simbolik adalah teori yang mengutamakan pada peranan komunikasi dalam membuat dan mengurus hubungan interpersonal dan kelompok sosial. 

Untuk memahami teori interaksi simbolik lebih lanjut, kita simak pembahasan secara singkat di bawah ini.

Sejarah

Teori interaksi simbolik berawal dari interaksionisme simbolik yang digagas oleh George Herbert Mead yaitu sebuah sudut pandang sosiologi yang ditingkatkan pada kisaran pertengahan era 20 dan berlanjut jadi beberapa pendekatan teoritis yakni aliran Chicago yang diprakarsai oleh Herbert Blumer, aliran Iowa yang diprakarsai oleh Manford Kuhn, dan aliran Indiana yang diprakarsai oleh Sheldon Stryker.

Ke-3 pendekatan teoritis itu memengaruhi bermacam sektor disiplin ilmu diantaranya ilmu komunikasi. Teori interaksi simbolik bisa diterima dalam sektor ilmu komunikasi karena tempatkan komunikasi pada baris paling depan dalam study keberadaan manusia sebagai makhluk sosial.

Interaksionisme simbolik sebagai sudut pandang sosiologi bisa kita runut asal muasalnya saat idealisme Jerman atau pre-Sokratik, dan mulai tumbuh di akhir era 19 dan awalnya era 20an yang diikuti dengan bermacam tulisan dari beberapa tokoh seperti Charles S. Peirce, William James, dan John Dewey. 

Interaksionisme simbolik lahir saat diterapkan ke study kehidupan sosial oleh beberapa pakar sosiologi seperti Charles H. Cooley, W.I. Thomas, dan George Herbert Mead. 

Dari beberapa pakar sosiologi yang mengaplikasikan interaksionisme simbolik, Mead-lah yang secara eksklusif lakukan sistematisasi pada sudut pandang interaksionime simbolik.

George Herbert Mead menerangkan jika manusia terpacu untuk melakukan tindakan berdasarkan pemaknaan yang mereka beri ke seseorang, benda, dan peristiwa. 

Pemaknaan ini dibuat lewat bahasa yang dipakai oleh manusia saat berbicara dengan faksi lain yaitu dalam kerangka komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal atau self-talk atau dalam ranah pertimbangan individu mereka. 

Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkannya manusia meningkatkan sense of self dan untuk berhubungan dengan pihak lain pada suatu masyarakat.

Karena pertimbangan Mead tak pernah bisa diterbitkan, Herbert Blumer selanjutnya kumpulkan, mempersunting, dan menerbitkan pertimbangan Mead ke sebuah buku bertema Mind, Self, and Society (1937) sekalian menamai dan memperkenalkan istilah teori hubungan simbolik.

Pemahaman Interaksionisme Simbolik

Ada dua pemahaman berkenaan interaksionisme simbolik atau teori hubungan yang disampaikan oleh beberapa pakar, yakni :

  • Herbert Blumer mendeskripsikan interaksionisme simbolik atau teori interaksi simbolik sebagai sebuah proses hubungan dalam rencana membuat makna atau arti untuk tiap pribadi.
  • Scott Plunkett mendeskripsikan interaksionisme simbolik sebagai langkah kita belajar menginterpretasi dan memberi makna atau arti pada dunia lewat hubungan kita sama orang lain.

Tema Khusus dalam Teori Hubungan Simbolik

Teori hubungan simbolik mempunyai tiga ide khusus, yakni :

  • Pentingnya makna bagi perilaku manusia

Teori interaksi simbolik mengasumsikan jika arti dibuat lewat hubungan dan diubah lewat interpretasi. Teori ini mengasumsikan jika bagaimana manusia berhubungan dengan manusia yang lain bergantung pada arti yang diberi oleh oleh manusia yang lain. 

Komunikasi yang efisien tidak terjadi tanpa arti yang dibagikan. Kita akan mudah berbicara sama mereka yang mempunyai kecocokan bahasa sama kita dibanding dengan bila kita berbicara dengan mereka yang tidak mempunyai kecocokan bahasa sama kita.

Misalkan dalam kerangka komunikasi antar budaya. Orang jawa memakai kata "jangan" untuk mengarah kata "sayur". Tetapi bila orang Betawi saat sedang makan disodori sayur oleh orang jawa dengan menyebutkan "jangan" karena itu orang Betawi itu malah berasa jangan ambil sayur itu. Mengakibatkan komunikasi jadi tidak efisien.

  • Pentingnya konsep diri

Teori interaksi simbolik mengasumsikan jika konsep diri ditingkatkan lewat hubungan sama orang lain dan memberi pola dalam berperilaku. Menurut William D. Brooks, ide diri adalah pemahaman mengenai kita yang memiliki sifat psikologi, sosial, dan fisik yang didapat lewat pengalaman dan hubungan sama orang lain.

Mempunyai ide diri memaksakan orang untuk membuat perlakuan dan pemikiran mereka secara positif dibanding sekedar hanya mengekspresikannya ke seseorang. 

Tema ini menimbang juga legalitas self-fulfilling prophecy atau keyakinan jika orang akan berperangai dengan tertentu untuk penuhi keinginan mereka sendiri.

  • Hubungan antara individu dan masyarakat

Teori ini mengasumsikan jika budaya dan proses sosial memengaruhi manusia dan kelompok dan karena itu struktur sosial dipastikan lewat beberapa jenis hubungan sosial. Teori ini menimbang bagaimana etika warga dan budaya jadi sikap pribadi.

  • Asumsi Dasar

Seperti teori konstruksi sosial atau konstruksi realita sosial, teori interaksi simbolik atau interaksionisme simbolik dibuat berdasar asumsi ontologi yang mengatakan jika realita dibuat secara sosial. 

Apa yang kita yakin betul didasari atas bagaimana kita dan seseorang bicara mengenai apa yang kita percaya menjadi benar. Realita seterusnya didasari pada penilaian, interpretasi, pemahaman, dan konklusi yang bisa kita setujui lewat perbincangan.

Dari pengakuan di atas bisa disebutkan jika teori hubungan simbolik tidak seperti teori komunikasi yang lain yang mengasumsikan komunikasi secara simpel sebagai sebuah transisi pesan atau transmisi pesan yang terjadi antara dua pribadi seperti dilukiskan dalam bermacam mode komunikasi yang sudah kita mengenal sebelumnya. 

Teori interaksi simbolik memiliki pendapat jika diri (self) dan warga (society) dibuat, dikonsep ulang, dan dibuat ulang dengan dan lewat proses komunikatif.

Prinsip Utama dalam Teori Interaksi Simbolik

Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolis mengutamakan pada tiga prinsip utama komunikasi yakni meaning, language, dan thought.

  • Meaning

Berdasar teori interaksi simbolis, meaning atau makna tidak inheren ke objek tetapi berkembang lewat proses interaksi sosial antar manusia karenanya arti ada dalam kerangka hubungan baik keluarga atau warga. Arti dibuat dan diubah lewat proses interpretatif yang dilaksanakan oleh manusia.

  • Language

Sebagai manusia, kita mempunyai kekuatan untuk menyebut suatu hal.sebuah hal. Bahasa adalah sumber arti yang berkembang secara luas lewat interaksi sosial di antara satu dengan yang lain dan bahasa disebutkan sebagai alat atau instrumen. 

Berkaitan dalam bahasa, Mead mengatakan jika di kehidupan sosial dan komunikasi antar manusia hanya mungkin bisa terjadi bila kita pahami dan memakai sebuah bahasa yang serupa.

  • Thought

Thought atau pemikiran berimplikasi pada interpretasi yang kita beri pada lambang. Dasar dari pemikiran ialah bahasa yakni satu proses psikis mengkonversi arti, nama, dan simbol. Pemikiran terhitung imaginasi yang berkekuatan untuk menyiapkan ide meskipun mengenai suatu hal yang tidak dikenali berdasar pengetahuan yang dijumpai. Misalkan ialah berpikir.

Premis Khusus dalam Teori Hubungan Simbolik

Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolik didasari atas tiga proposisi atau tiga premis khusus, yakni :

A. Tindakan manusia pada sesuatu objek didasari atas arti yang mereka deskripsikan terhadapnya

Terhitung di dalamnya ialah segala hal yang manusia lihat dalam dunianya, yakni bermacam objek fisik, perlakuan, dan ide. Pada intinya tiap pribadi memberi sikap pada benda atau hal yang lain berdasar arti individu yang pribadi sudah berikan padanya.

B. Makna tentang sesuatu tercipta dari interaksi dengan individu yang lain dan masyarakat

Premis ini menerangkan arti sebagai suatu hal yang berkembang dari interaksi sosial yang dilaksanakan oleh individu dengan individu yang lain. 

Menurut Blumer, manusia berhubungan lewat interpretasi atau mendeskripsikan perlakuan individu masing-masing. Tanggapan yang diberi tidak dibuat langsung lewat perlakuan tetapi berdasar atas arti yang dilekatkan pada perlakuan. 

Karena itu hubungan manusia dimediasi dengan memakai lambang dan signifikasi, interpretasi arti dari perlakuan manusia yang lain.

C. Makna secara berkesinambungan diciptakan dan diciptakan ulang lewat proses interpretasi sepanjang interaksi dengan yang lain

Beberapa pakar interaksi simbolik memvisualisasikan memikir sebagai sebuah pembicaraan dengan diri kita. Mead mengatakan dengan diskusi dengan diri kita. 

Lewat cara natural kita bicara ke diri kita dalam rencana membuat arti dari keadaan yang susah. Pertama kita memerlukan bahasa. Saat sebelum kita bisa memikir kita harus bisa berhubungan secara simbolis.

Konsep  Interaksi Simbolik

Dalam bukunya Mind, Self, and Society (1934), George Herbert Mead memvisualisasikan bagaimana pemikiran individu dan diri individu berkembang lewat proses sosial. Mead menganalisis dari pengalaman pemikiran komunikasi sebagai akar dari aturan sosial. 

Untuk Mead, proses sosial ialah yang utama dalam susunan dan proses pengalaman individu. Berdasarkan judul bukunya, karena itu dalam interaksionisme simbolik ada tiga konsep kunci utama yakni mind, self, dan society.

1. Mind

Menurut Mead, mind berkembang pada proses sosial komunikasi dan tidak bisa dimengerti sebagai proses yang terpisah. 

Proses ini mengikutsertakan dua babak yakni conversation of gestures (percakapan gerakan) dan language (bahasa). Ke-2 nya mengandaikan sebuah kerangka sosial dalam dua ataupun lebih individu yang berhubungan di antara satu dengan yang lain.

2. Self

Self diartikan lewat interaksi sama orang lain. Self mengarah pada personalitas reflektif dari individu. Self ialah sebuah substansi manusia saat dia memikir berkenaan siapa dianya. 

Untuk pahami ide mengenai diri, ialah penting untuk pahami perubahan diri yang cuman kemungkinan terjadi lewat pengambilan peran.

3. Society

Society atau masyarakat dibuat lewat interaksi antar individu yang terkoordinasi. Menurut Mead, interaksi yang tejadi pada manusia tempati jenjang paling tinggi jika dibanding makhluk yang lain. 

Ini karena digunakannya bermacam jenis lambang signifikan yakni bahasa. Walau kadang manusia memberi tanggapan atau respon secara automatis dan tanpa memikir panjang pada gerakan manusia yang lain, hubungan manusia ditransformasikan dengan kekuatannya untuk membuat dan menginterpretasikan langsung dengan memakai mekanisme lambang konservatif.

Komunikasi manusia mempunyai arti dalam pergerakan simbolik dan tidak minta respon langsung. Manusia harus menerjemahkan tiap pergerakan dan tentukan arti mereka. 

Karena komunikasi manusia mengikutsertakan interpretasi dan penempatan arti karena itu hal itu bisa terjadi saat ada consensus dalam arti. Arti lambang sebaiknya dibagi dengan manusia yang lain.

Arti bersama selalu terjadi lewat ambil peranan. Untuk menuntaskan satu perlakuan, aktor harus tempatkan dianya pada status seseorang. 

Sikap dilihat sebagai sosial bukan hanya saat memberi tanggapan pada seseorang tetapi saat sudah bergabung dalam sikap seseorang. 

Manusia menyikapi diri mereka seperti seseorang menyikapi mereka dan dengan begitu mereka share sikap seseorang secara imaginer.

Manfaat Mempelajari Teori Interaksi Simbolik

Mempelajari teori interaksi simbolik bisa memberi beberapa manfaat, diantaranya ialah :

  • Memahami premis dasar teori interaksi simbolik.
  • Memahami anggapan dasar teori interaksi simbolik.
  • Memahami bermacam prinsip utama dalam teori interaksi simbolik.
  • Memahami bagaimana persepsi interpersonal memengaruhi komunikasi interpersonal.
  • Memahami ide diri dan proses identitas.
  • Memahami konstruksi gender dan seksualitas. (Baca : Komunikasi Gender)
  • Memahami proses pembangunan kesan-kesan.
  • Memahami implementasinya dalam bermacam riset yang sudah dilaksanakan oleh beberapa pakar.
  • Implementasi dalam Penelitian

Pertimbangan Mead sudah memberi beberapa dasar teori untuk beberapa periset yang lain salah satunya ialah seperti berikut :

  • Erving Goffman meningkatkan metafora hubungan sosial sebagai sebuah performa dramaturgis dan dirumuskan dalam teori dramaturgi.
  • Kenneth Burke lewat ide dramatisme.
  • George Herbert Mead meningkatkan study lewat penilaian partisipatif yang dikenali sebagai wujud etnografi
  • Barney G. Glaser dan Anselm L. Strauss mempelajari kerangka kepedulian yang memengaruhi hubungan sosial dan menulis bagaimana hubungan sosial berlainan berdasar susunan, kepedulian anggota, dan strategi mengurus kepedulian atau ketidakpedulian. Misalkan komunikasi terapeutik dalam keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat rumah sakit pada pasien.
  • RS Brooks mempelajari jalinan di antara diri dan ideologi politik 

Demikian ulasan singkat berkenaan teori interaksi simbolik, mudah-mudahan menambahkan wacana dan pengetahuan kita mengenai teori interaksi simbolik dan kaitannya dengan bermacam kerangka komunikasi. Mudah-mudahan bermanfaat.