Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Informasi Manajemen

Manajemen - 
Supaya informasi yang dibuat oleh sistem informasi dapat berguna untuk manajamen, maka  riset sistem harus bisa mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui beberapa kegiatan untuk tiap-tiap tingkat (level) manajemen dan type keputusan yang diambilnya.

Berdasarkan pemahaman di atas, maka tersurat jika tujuan dibuatnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) ialah agar organisasi memiliki informasi yang berguna dalam pengerjaan keputusan manajemen, baik itu yang meyangkut beberapa keputusan teratur atau beberapa keputusan yang strategis.


Hingga Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai satu sistem yang sediakan ke pengurus organisasi data atau informasi yang terkait dengan penerapan beberapa tugas organisasi. 


Fungsi-fungsi atau Manfaat sistem informasi manajemen diantaranya sebagai berikut ini:


Setidaknya ad 6 Manfaat Umum Sistem Informasi Manajeman yaitu : 

  • SIM Untuk  Simpatisan Pengambilan Keputusan
  • SIM Berdasar Rutinitas / Aktifitas
  • SIM untuk Pengendalian Operasional
  • SIM Untuk Pengendalian Informasi Manajeman
  • SIM untuk Perencanaan Vital
  • SIM Berdasarkan Peranan Organisasi


1. Sistem Informasi Manajemen untuk Simpatisan 


Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu mode dari sistem di mana keputusan diambil dapat tertutup atau terbuka. 


Sebuah sistem keputusan tertutup berasumsi jika keputusan dibagi dari saran yang tidak dikenali dari lingkungan.


Dalam sistem ini pengambil keputusan dipandang: 


  • Mengetahui semua piranti alternative dan semua karena atau hasilnya masing-masing.
  • Pilih alternative yang mengoptimalkan suatu hal, misalkan keuntungan, volume pemasaran, atau manfaat. 
  • Mempunyai sistem (ketentuan, hubungan, dan lain-lain) yang memungkinkannya ia membuat posisi kebutuhan semua alternative.


Saat itu ide sebuah sistem keputusan tertutup terang memandang orang logis yang secara rasional mengetes semua alternative, mengurutkan berdasar kebutuhan hasilnya, dan pilih alternative yang bawa di hasil yang terbaik atau optimal. 


Mode kuantitatif ambil keputusan umumnya adalah mode sistem keputusan tertutup.


Sebuah sistem keputusan terbuka melihat keputusan ada di dalam satu lingkungan yang susah dan beberapa lagi tidak dikenali. Keputusan dikuasai oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan selanjutnya memengaruhi lingkungan. 


Pengambilan keputusan dipandang tidak selalu harus rasional dan seutuhnya logis, tetapi semakin banyak menunjukkan rasionalitas cuman dalam batasan yang disampaikan oleh background, kekuatan tangani suatu mode keputusan, penglihatan atas alternative, dan lain-lain.


2. Sistem Informasi Manajemen Berdasar Rutinitas/Aktivitas Manajemen


Aktivitas dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah sama-sama terkait. Misalnya seperti pengaturan inventaris pada jenjang operasional benar-benar tergantung dalam proses yang pas dari transaksi bisnis, lalu di tingkat pengaturan manajemen. 


Pengerjaan keputusan berkenaan keamanan stok dan frekwensi pesan kembali benar-benar tergantung pada perbaikan rangkuman hasil dari operasi-operasi. Dan di tingkat taktik, hasil dalam operasi-operasi dan pengaturan manajemen yang disambungkan pada tujuan-tujuan taktik, saingan, tingkah dan lain-lain untuk capai taktik inventaris.


3. Sistem Informasi Manajemen Untuk Pengendalian Operasional


Pengendalian operasional ialah proses penguatan supaya aktivitas operasional dilaksanakan secara efisien dan efektif. Pengaturan operasional menggunakan proses dan ketentuan keputusan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. 


Sejumlah besar keputusan bisa diprogramkan. Simpatisan pemrosesan untuk pengaturan operasi terdiri dari: a) Proses transaksi bisnis b) Proses laporan c) Proses pengecekan


Beberapa contoh berikut memvisualisasikan jenis suport keputusan yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional, diantaranya yakni: 


  1. Satu pengecekan pada file karyawan menerangkan keperluan untuk satu status. Computer menyelidik file karyawan memakai program untuk pilih calon secara kasar. 
  2. Satu transaksi penarikan kembali sediaan hasilkan satu document transaksi. Pemrosesan transaksi bisa juga menyelidik stok yang ada, dan putuskan apa satu pesanan pembelian sediaan harus diselenggarakan. 
  3. Laporan teratur dibuat secara periodik. Namun satu ketentuan keputusan yang diprogramkan pada suatu proses pemrosesan laporan bisa membuat laporan khusus pada suatu sektor permasalahan. Misalnya: satu riset pesanan yang belum dilayani sesudah 30 hari.


4. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen Informasi


Pengendalian manajemen diperlukan oleh manager departemen untuk menghitung pekerjaan, merangkum ketentuan keputusan baru untuk diaplikasikan personalia operasional, putuskan perlakuan pengendalian, dan menampung sumber daya. 


  1. Proses pengendalian manajemen memerlukan tipe informasi berikut: Pekerjaan yang sudah diperkirakan (standard, harapan, bujet, dan lain-lain) 
  2. Penyelewengan dari pekerjaan yang sudah diperkirakan 
  3. Karena penyelewengan 
  4. Riset keputusan atau arah perlakuan yang kemungkinan


Keluaran (output) dari sistem informasi pengendalian manajemen yakni: gagasan dan bujet, laporan khusus, laporan yang terencana, riset keadaan permasalahan, keputusan untuk penelitian, dan jawaban atas pertanyaan.


5. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Vital 


Tujuan rencana vital adalah untuk meningkatkan taktik di mana suatu organisasi akan sanggup untuk capai maksudnya. 


Horison waktu untuk rencana vital cenderung lumayan lama, karena itu pengubahan fundamental di dalam organisasi bisa diselenggarakan, misalnya: 


  1. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat perkotaan bisa memilih untuk mengganti jadi satu toko obral di luar kota. 
  2. Suatu rantai pertokoan bisa memilih untuk mengganti jadi usaha lewat pesanan.


Aktivitas perencanaan vital tidak perlu terjadi pada suatu transisi masa seperti aktivitas pengendalian manajemen. Aktivitas ini cukup tidak teratur, walau kenyataannya beberapa rencana vital bisa direncanakan di dalam rencana tahunan dan transisi penganggaran. 



Beberapa macam data yang bermanfaat di dalam rencana vital memperlihatkan ciri-ciri data:


  1. Prospect ekonomi untuk sektor aktivitas perusahaan saat ini. 
  2. Kekuatan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan lain-lain (berdasar peraturan saat ini). 
  3. Lingkungan politik saat ini dan prediksi masa yang akan datang. 
  4. Prospect untuk industri di wilayah lain. 
  5. Prediksi kekuatan dan prestasi masa yang akan datang menurut pasaran, negara, dan lain-lain (berdasar peraturan saat ini). 
  6. Prediksi keperluan sumber daya untuk alternative beberapa taktik. 
  7. Kekuatan saingan dan saham pasar mereka. 
  8. Alternative taktik. 
  9. Kesempatan untuk kreasi usaha baru.


Dukungan sistem informasi untuk rencana vital tidak bisa sedetail seperti untuk pengaturan manajemen dan pengaturan operasional. 


Namun sistem informasi manajemen dapat memberikan kontribusi yang cukup pada proses rencana vital, misalnya: 


  1. Prediksi kekuatan kedepan bisa ditingkatkan oleh data periode lalu dan diprediksikan ke masa yang akan datang. 
  2. Penilaian kekuatan yang ada didasari atas data intern yang diakibatkan keperluan pemrosesan operasional. 
  3. Data pasar dan kompetisi yang kemungkinan dapat direkam dalam database computer.


6. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Peranan Organisasi 


Sistem informasi manajemen dapat dipandang seperti satu liga subsistem yang dilandasi atas peranan yang dikerjakan di dalam satu organisasi. 


Masing-masing subsistem membutuhkan program-aplikasi untuk membuat semua proses informasi yang terkait dengan perannya, walau akan tersangkut database, mode base dan beberapa program computer yang umum untuk tiap subsistem fungsional. 


Dalam masing-masing subsistem fungsional, ada program untuk proses transaksi bisnis, pengaturan manajemen, pengaturan operasional, dan rencana vital.


Itu dia beberapa manfaat sistem informasi manajemen semoga bermanfaat 😊😊