Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Iman Dan Rukun - Rukun Iman

Pengertian Iman Dan Rukun - Rukun Iman

Islam - 
Pengertian Iman. Istilah "iman" berawal dari bahasa Arab, yakni "amana - yu'minu - imanan" yang secara etimologis atau bahasa bermakna "yakin dengan percaya atas sesuatu". Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin, mengatakan jika iman ialah pernyataan yang melahirkan sikap terima dan tunduk. 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin menerangkan jika arti iman itu sesuai arti iman dalam istilah syari'at. Iman bukan hanya pembenaran hati (tashdiq) saja tanpa unsur menerima dan tunduk. 

Menurut beliau kata "iman" ialah fi'il wajar (kata kerja yang tidak perlu objek), sedang tashdiq ialah fi'il muta'addi (kata kerja yang perlu objek).

Sedangkan secara terminologis atau istilah (arti) yang terdapat didalamnya, iman bermakna yakin dan percaya akan ada Allah swt, beberapa Malaikat-Nya, Kibab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Kiamat, dan Qadha dan Qadar. 

Dalam QS. An-Nisa : 136, Allah swt berfirman, yang artinya :

Hai orang-orang yang beriman ! Percayalah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang di turunkan-Nya sebelumnya, barang siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Kemudian, karena itu sebenarnya orang itu sudah menyimpang jalan sejauh-jauhnya".

Dalam hadits lainnya, diriwayatkan dalam H.R. Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda :

Akan keluar dari neraka siapakah yang menyampaikan La ilaaha illallah dan dalam hatinya ada iman walau seberat butir gandum atau biji atau dzarrah".

Rukun Iman. 

Rukun iman ada enam, yakni :

1. Iman kepada Allah swt. 

Seorang tidak disebutkan memiliki iman kepada Allah swt, sampai dia mengimani empat hal, seperti berikut :mengimani adanya Allah swt.

mengimani Rububiyyah Allah swt, jika tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengendalikan semesta alam kecuali Allah swt.

mengimani Uluhiyyah Allah swt, jika tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan mengingkari semua sembahan kecuali Allah swt.

mengimani asma dan karakter Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah swt sudah tentukan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tentukan untuk Allah, dan menjauhi dari sikap hilangkan arti, mengalihkan arti, menanyakan, dan menyerupakan-Nya.

2. Iman kepada para malaikat Allah swt.

Orang yang memiliki iman wajib buat mengimani adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah swt, dan amalan dan pekerjaan yang diberi Allah swt kepada para malaikat. Malaikat diciptakan oleh Allah swt dari cahaya, yang banyaknya cuman Allah swt yang mengetahui. 

Akan tetapi sebagai orang yang beriman, tiap mukmin harus mengimani sepuluh malaikat, yakni : malaikat Jibril, Mikail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Izrail (Maut), Israfil, Malik, dan Ridwan. 

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 285, yang artinya :

Rasul sudah memiliki iman kepada Al Quran yang di turunkan padanya dari Tuhannya, demikian juga beberapa orang yang beriman. Semua memiliki iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka menjelaskan) : 'Kami tidak membeda-bedakan di antara seorangpun (sama yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka menjelaskan : 'Kami dengar dan kami patuh". (Mereka berdoa) : 'Ya Allah Ampunilah kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'".

3. Iman kepada kitab-kitab Allah swt.

Orang yang beriman wajib buat mengimani jika semua kitab Allah swt ialah kalam (perkataan) yang disebut sifat Allah swt. Beriman kepada kitab Allah swt bisa dilaksanakan dengan 2 hal (seperti disebut dalam buku yang dengan judul "Rukun Iman", yang diedarkan oleh Universitas Islam Madinah), seperti berikut :

Iman  pada umumnya, tujuannya ialah yakin jika Allah swt menurunkan kitab-kitab kepada rasul-Nya. Banyaknya tidak ada yang mengetahui kecuali Allah swt sendiri.

beriman secara terinci, tujuannya ialah mengimani kitab-kitab yang disebut Allah swt secara detil dalam Al Quran, misalnya : 

  • Taurat
  • Zabur
  • Injil
  • Dan Al Quran, dan Suhuf Ibrahim dan Musa.

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Hadid : 25, yang artinya :

Sesungguhnya  Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang riil dan sudah Kami turunkan dengan mereka Alkitab dan neraca (keadilan) agar manusia bisa melakukan keadilan".

4. Iman kepada para rasul Allah swt.

Orang yang beriman wajib buat mengimani jika ada antara lelaki dari kelompok manusia yang Allah swt tentukan sebagai mediator di antara diri-Nya dengan beberapa makhluk-Nya. 

Mereka yang dipilih Allah swt teruslah sebagai manusia biasa yang serupa sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan. 

Disamping itu, orang yang beriman harus mengimani jika semua wahyu kepada nabi dan rasul ialah betul dan mengambil sumber dari Allah swt, dan mengaku tiap nabi dan rasul yang kita dijumpai namanya atau yang tidak kita kenali namanya.

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Hajj : 75, yang artinya :

Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia, sebenarnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

5. Iman kepada hari akhir.

Orang yang beriman wajib buat mengimani adanya hari akhir atau hari kiamat. Mengimani tanda-tanda hari kiamat, hari kebangkitan di padang Mahsyar sampai usai di surga atau neraka. 

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Infithar : 14-15, yang artinya :

"Dan sebenarnya orang-orang yang durhaka betul-betul ada dalam neraka. Mereka masuk di dalamnya di hari pembalasan (hari kiamat)".

6. Iman kepada qada dan qadar.

Orang yang memiliki iman wajib buat mengimani qada dan qadar, yakni takdir yang baik dan buruk. Iman kepada qada dan qadar dilaksanakan dengan memercayai jika Allah swt sudah menetapkan takdir manusia, baik itu yang baik atau yang buruk. Berikut keterangan terkait dengan qada dan qadar :

6.1. Qada.

Qada sebagai takdir atau ketentuan yang tercatat di lauh al-mahfuz semenjak zaman azali. Takdir dan ketentuan ini sudah ditata oleh Allah swt bahkan juga saat sebelum Allah swt membuat semesta. 

Dengan kata lain, qada sebagai ketentuan Allah swt pada segala hal saat sebelum sesuatu itu terjadi. Allah swt berfiman dalam QS. Al-Hadid : 22, yang artinya :

Tiadalah suatu hal musibah yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (lauh al-mahfuz) dahulu sebelum kejadiannya".

Dalam H.R. Muslim, Rasulullah SAW bersabda :

Allah swt sudah memutuskan takdir untuk tiap makhluk semenjak lima puluh ribu tahun saat sebelum penciptaan langit dan bumi".

6.2. Qadar.

Qadar sebagai realisasi dari qada, tujuannya ialah ketentuan atau keputusan Allah swt yang mempunyai sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas semua ciptaan-Nya, baik berbentuk takdir yang baik atau takdir yang buruk. 

Dengan kata lain, qadar sebagai terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Itu dia Rukun - rukun iman yang wajib di imani oleh kaum muslimin semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita semua. Amiin Ya Rabbal Alamiin