Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proposal Penelitian: Jenis, Struktur dan Contoh

Proposal penelitian mempunyai dua kata, yaitu proposal dan penelitian. Proposal sama dengan surat pengajuan dana untuk suatu aktivitas pada sponsor. Tetapi sebetulnya, proposal lebih dari itu, proposal sebagai document yang berisi rancangan yang dibikin untuk mengusulkan suatu aktivitas yang hendak dilaksanakan oleh satu pribadi atau kelompok.

Proposal dapat berbentuk pengusulan aktivitas yang berbentuk usaha, pengajuan dana, aktivitas, sebuah project, dan penelitian. Sekarang, kita ulas berkenaan proposal riset. Proposal riset menurut University of Birmingham ialah sebuah rangkuman singkat dan koheren dari penelitian yang diusulkan.

Proposal Penelitian: Jenis, Struktur dan Contoh

Proposal penelitian umumnya berisi permasalahan khusus mengenai suatu penelitian langkah-langkah untuk pecahkan permasalahan pada suatu penelitian. Dalam proposal penelitian, ada latar belakang, ide-ide pemecahan permasalahan, analitis sementara, dan tujuan dari penelitian yang dibikin.

Seterusnya, wujud penulisan proposal riset ini ditetapkan oleh persetujuan bersama yang berjalan di pada suatu instansi penelitian atau instansi pendidikan yang berisi ide yang dijajakan sebagai jalan keluar atas suatu persoalan dalam riset

Jenis Proposal Penelitian

Berdasarkan didalamnya, proposal penelitian dibagi jadi empat jenis. Berikut, 4 jenis proposal penelitian yang penting didalami.

1. Proposal Penelitian Pengembangan

Proposal penelitian pengembangan dipakai untuk aktivitas yang hasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk pecahkan beragam permasalahan yang aktual.

Dalam masalah ini, aktivitas dalam proposal penelitian yang disodorkan mempunyai tujuan pengembangkan dan ditegaskan pada pendayagunaan teori-teori, konsep-konsep, beberapa prinsip, atau beberapa temuan penelitian untuk pecahkan suatu permasalahan.

Contoh-contoh proposal di antaranya ada dalam pengajuan skripsi, tesis, dan disertasi. Contoh proposal penelitian untuk hal itu dicatat berdasarkan hasil kerja peningkatan menurut ketentuan pola dan klasifikasi yang berbeda tiap macamnya.

Berdasarkan hasil risetnya, karakter aktivitas pengembangan dan aktivitas penelitian berbeda berdasarkan tujuan dan macamnya masing-masing/

Pada intinya, aktivitas penelitian termasuk pada proposal ini sebagai jawaban pada sesuatu persoalan. Sementara itu, proposal penelitian kegiatan pengembangan berusaha untuk mengaplikasikan beragam penemuan atau teori untuk pecahkan suatu persoalan.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Jenis ke-2 adalah kajian pustaka umumnya dikerjakan untuk pecahkan suatu permasalahan yang pada intinya bertopang pada penelitian krisis dan dalam pada beberapa bahan pustaka yang berkaitan.

Umumnya, proposal penelitian berisi telaah pustaka seperti ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data atau info dari beragam sumber pustaka yang selanjutnya disajikan dengan baru dan atau kepentingan baru.

Proposal untuk penelitian kajian pustaka dalam masalah ini berbentuk bahan-bahan pustaka dibutuhkan untuk sumber gagasan untuk menggali pemikiran-pemikiran atau ide baru. Pertimbangan atau ide baru dalam proposal penelitian itu sebagai material dasar untuk lakukan deduksi dari satu pengetahuan yang telah ada.

Selanjutnya kerangka teori baru pada proposal penelitian itu bisa dikembangkan atau sebagai dasar untuk pecahkan permasalahan.

3. Proposal Penelitian Kualitatif

Proposal jenis kualitatif yang ditujukan sebagai langkah untuk mengutarakan tanda-tanda secara holistik-kontekstual lewat penghimpunan data dari latar alami dengan manfaatkan diri periset sebagai instrument kunci.

Proposal dengan jenis penelitian kualitatif memiliki sifat preskriptif dan condong memakai analitis dengan pendekatan induktif. Sementara, proses dan arti berdasar sudut pandang subyek dalam riset ini lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Beberapa ciri proposal ini kualitatif diatur berbentuk cerita yang memiliki sifat inovatif dan dalam. Umumnya, proposal dengan tipe penelitian kualitatif ini memperlihatkan ciri=ciri naturalistik yang penuh keotentikan hingga jadi warna tertentu untuk karakter dan wujud laporannya.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif

Jenis proposal untuk penelitian kuantitatif pada intinya memakai pendekatan deduktif-induktif. Proposal penelitian kuantitatif umumnya berangkat dari suatu rangka teori, diteruskan dengan ide beberapa pakar, atau pengetahuan periset berdasarkan kisah hidupnya.

Selanjutnya, proposal penelitian kuantitatif dikembangkan jadi permasalahan-permasalah dan perpecahan-pemecahan masalahnya yang disodorkan untuk mendapat justifikasi atau klarifikasi berbentuk support data empiris di atas lapangan.

Tujuan Proposal Penelitian

Tujuan dibuatnya proposal untuk menguraikan atau menerangkan tujuan atau tujuan diselenggarakannya penelitian secara jelas dan spesifik. Bagian yang diterangkan dalam tujuan pada proposal ini umumnya meliputi arah khusus atau arah tambahan.

Faktor yang terpenting dalam penelitian yang mengatakan kemauan utama peneliti untuk mendapatkan kesepakatan untuk lakukan aktivitas penelitian yang dilandasi oleh tujuan penelitian.

Informasi yang dikatakan dalam proposalini selanjutnya dikatakan dalam tujuan penelitian berbentuk jawaban pada beragam permasalahan penelitian yang ditemui atau disukai oleh peneliti.

Karena meminta kesepakatan dari pihak lain untuk melangsungkan sebuah penelitian, maka proposal ini berniat memberi pemahaman mengenai keutamaan penelitian dan keperluan apa yang perlu ada dan disanggupi saat jalankan penelitian.

Pada akhirnya proposal ini mempunyai tujuan agar bisa memenuhi semua jenis keperluan yang mendukung penelitian. Keperluan yang mendukung dan diatur dalam proposal penelitian ini dapat berbentuk hal pemberian izin, tempat, alat, bahan, literatur, sampai dukungan dari pihak yang dimaksud.

Struktur Atau Sistimatika

Berbeda dengan proposal yang lain, proposal khusus penelitian mempunyai susunan atau sistematika yang lebih kaku. Maksudnya supaya proposal mempunyai penulisan dan pengaturan secara struktural.

Ada 7 informasi berkaitan struktur atau sistematika proposal penelitian seperti berikut.

1. Nama atau judul

2. Pendahuluan yang berisi: latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan masalah, manfaat problem, dan keaslian penelitian.

3. Membuat tinjauan pustaka

4. Membuat sistem penelitian yang dipakai

5. Memutuskan jadwal pelaksanaan aktivitas penelitian

6. Melengkapi daftar orang-orang yang ikut turut serta dalam pembuatan atau pengaturan penelitian

7. Perincian semua aktivitas.

Cara Membuat Proposal Penelitian

Supaya bisa membuat proposal penelitian secara baik, penulis harus memahami dan melengkapi aspek proposal penelitian yang berisi banyak hal berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pertama pada proposal penelitian, penulis terlebih dahulu harus membuat pendahuluan. Dalam pendahuluan ada banyak pola, seperti berikut:

a. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah pada proposal penelitian berisi deskripsi tema di lokasi penelitian dan mempunyai ikatan secara eksklusif dengan penelitian yang hendak dilaksanakan. Sisi ini mulai berisi masalah umum, selanjutnya menunjuk ke permasalahan yang hendak dituju.

b. Rumusan Masalah

Proposal penelitian harus juga memiliki kandungan rumusan masalah dan umumnya rumusan masalah yang ada pada proposal memakai kalimat tanya yang jelas dan tegas. Misalkan ada deskripsi yang menyambungkan dua faktor atau lebih.

c. Batasan Masalah

Dalam penelitian, harus berisi batasan masalah. Batasan masalah ini sebagai ruang lingkup penelitian yang akan mengulas sekitar tema, daerah yang ditelaah atau tempat lokasi penelitian, dan lain-lain.

Batasan masalah dalam proposal penelitian ini harus ditetapkan supaya penelitian tidak melebar sampai ke luar dari tujuan penelitian.

d. Tujuan Penelitian

Proposal penelitian juga harus berisi tujuan penelitian. Tujuan penelitian dalam proposal penelitian ini ditegaskan mempunyai tujuan umum yang hendak menjawab topik penelitian. lantas ada juga tujuan khusus yang meliputi tujuan dan perincian umum sesuai limitasi permasalahan yang jadi perhatian secara opsional.

e. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada proposal penelitian umumnya meliputi apa manfaat untuk pemakai penelitian tersebut. Baik peningkatan keilmuan dan penelitian pada proposal penelitian harus diungkap hingga menjadi sebuah peraturan topik untuk ditelaah.

f. Keaslian Penelitian

Proposal penelitian harus dibuat berdasarkan data asli atau mungkin tidak ada elemen plagiarisme. Ini penting ada di penelitian dan proposal penelitian untuk memperlihatkan kemampuan penelitian saat lakukan analisis yang berkaitan dengan penelitiannya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam proposal penelitian, harus ada bab tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dalam proposal sebagai sisi di mana ada pencarian kepustakaan. Sisi ini mempunyai tujuan untuk mengenali makalah sebagai buku yang kuat hubungannya dengan penelitian, pertanyaan penelitian, sampai permasalahan apa yang hendak diulas pada penelitian tersebut.

Berikut, kerangka tinjauan pustaka yang perlu berada di dalam proposal penelitian.

a. Landasan Teori

Dalam tinjauan pustaka dalam proposal harus meliputi adanya dasar teori. Dasar teori ini berbentuk kerangka teori dengan referensi rekomendasi dari teori beberapa pakar yang ada untuk memicu hasil pembahasan yang terperinci.

Pastikan jika teori yang dipilih sebagai referensi mempunyai kesamaan atau mempunyai relevansi dengan faktor penelitian yang hendak dicatat.

b. Kerangka Teori

Kerangka teori yang ada pada proposal ini berbentuk teori penelitian. Tujuan dari kerangka teori ini supaya kerangka teori yang disodorkan bisa membaca semua pustaka yang telah dipersiapkan dengan efektif dan efisien.

c. Kerangka Ide / Konsep Penelitian

Selain kerangka teori, ada juga kerangka ide penelitian yang dalam proposal penelitian menjadi faktor yang memicu masalah pada penelitian yang dicatat. Secara singkat, kerangka ide penelitian ini dapat dirumuskan dengan kerangka teori yang mempunyai jalinan dengan permasalahan dan penelitian

d. Hipotesis

Ada juga hipotesis yang berisi pernyataan singkat yang diambil kesimpulan berdasarkan dasar teori. Hipotesis dalam proposal penelitian nanti harus telah dites kebenarannya dan berdasar dengan aturan keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan selanjutnya.

BAB III. METODE PENELITIAN

Pada bab ke-3 dalam proposal penelitian akan mengulas berkenaan metode penelitian. Metode penelitian didalamnya berisi banyak hal yang harus dijumpai, hingga bagian ini bisa tersusun secara teratur dan rapi.

a. Jenis Penelitian

Metode penelitian pada proposal penelitian harus berisi jenis penelitian. Jenis penelitian ini berisikan beberapa langkah yang hendak dijalankan untuk menunjukkan ada kebenaran dari tesis.

b. Populasi Dan Sampel

Ke-2 , diperlukan pula komunitas dan contoh pada penelitian guna memuat cara pengambilan, besaran, langkah mengumpulkan, dan tehnik yang sudah dilakukan dalam penarikan sampel. 

Populasi dalam metode penelitian yang berada di dalam proposal penelitian ini ialah keseluruhan subyek penelitian yang mencakup object dan subyek untuk memenuhi karakteristik tertentu.

c. Variabel

Dalam proposal di bagian metode penelitian, harus berisi variabel atau factor yang akan ditelaah dalam penelitian tersebut.

d. Devinisi Operasional

Ada juga pengertian operasional yang perlu tercantum pada bagian metode penelitian yang berniat untuk menggambarkan faktor supaya tidak berintegrasi double. Dengan begitu, maka faktor yang hendak ditelaah lebih terarah dan dapat diperlihatkan juga beragam jenis faktor yang sesuai tingkat pengukurannya.

e. Intstrumen Penelitian

Dalam proposal penelitian harus juga dimuat instrument penelitian yang berbentuk alat ukur penelitian atau instrument, baik berbentuk checklist atau quesioner sebagai panduan untuk observasi atau interviu.

f. Tehnik Pengolahan Data

Seterusnya, proposal penelitian juga harus berisi tehnik pengolahan data yang dipakai bermaksud supaya penulis dapat memproses data yang telah didapatkan sebagai informasi untuk mengambil kesimpulan penelitian.

g. Metode Analisis Data 

Diperlukan juga sistem analitis data pada proposal penelitian yang berisi mengenai aktivitas analitis data, seperti persiapan, tabulasi, sampai aplikasi data.

h. Keterbatasan ( Batasan Penelitian )

Keterbatasan pada penelitian di metode penelitian juga harus dimuat untuk mengungkap kekurangan yang berada di dalam pembahasan bab ini. Pada umumnya, tidak ada penelitian yang sempurna, tapi masih tetap dihidangkan secara tehnis keterbatasan dengan tujuan supaya masih tetap memperlihatkan ada dampak secara metodologis dan substantif.

i. Daftar Pustaka

Hal yang paling penting ialah daftar pustaka. Daftar pustaka jadi keterangan bacaan yang berisi sumber atau referensi saat menulis proposal penelitian. Umumnya, daftar pustaka dalam metode penelitian datang dari text buku, artikel, jurnal yang berkaitan, majalah, dan lain-lain.

j. Lampiran

Terakhir, dalam metode penelitian pada sebuah proposal penelitian juga harus dilengkapi dengan lampiran. Lampiran disertakan sebagai info yang digunakan saat penelitian terwujud. Termasuk menyertakan surat perizinan penelitian, kuisioner, peta, dan banyak data pendukung yang lain yang dicatat dalam lampiran.

Bagian akhirnya proposal ialah kesimpulan dan penutup. Dalam kesimpulan dan penutup pada proposal ini berisikan kesan-kesan jika penelitian ini dapat dipahami dan diterima. Tak hanya itu, bila ada saran dan pertanyaan, penulis siap menerima di sidang akhir kelak buat untuk memperbaiki dan mendapatkan revisi dan saran yang memungkinkan adanya tambahan dalam pengajuan proposal penelitian.

Pasti ada perbedaan di antara proposal untuk penelitian dan proposal untuk kegiatan yang lain. Ini karena proposal dibuat tergantung tujuan pembuatannya. Proposal untuk penelitian dibuat karena kaitannya dengan banyak orang dan terkait dengan suatu kebutuhan.

Sementara itu, proposal aktivitas dibuat untuk mengajukan sebuah permintaan atau persetujuan mengenai aktivitas yang hendak diadakan suatu kelompok, misalkan seminar, konser, dan lain-lain.

Disamping itu, perbedaanya sistematika proposal penelitian dibikin lebih baku dan kaku dan terstruktur, sementara proposal kegiatan lebih rileks dan fleksibel, tergantung kepentingan pengaturannya.