Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengelolaan Organisasi Modern yang Lebih Memanusiakan Pekerja

Strategi pengelolaan organisasi modern sering disebut sebagai organisasi tim. Tim merupakan kumpulan individu-individu yang memiliki keahlian masing-masing, yang bersifat saling melengkapi, bekerjasama antaranggota, demi terwujudnya tujuan bersama, yang dapat dinikmati bersama.

Istilah organisasi sendiri sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sejak dilahirkan, manusia sebenarnya sudah masuk ke dalam suatu organisasi. Hanya memang manusia sering tidak menyadari karena sifat organisasi yang sangat luas dan seringkali tidak ada batasan-batasan khusus.

Pengertian dari organisasi adalah kumpulan individu yang tengah melakukan kerjasama dengan pembagian tenaga kerja yang berfungsi untuk mencapai tujuan bersifat umum. Organisasi bisa digambarkan sebagai bentuk aktivitas pembagian kerja, penggolongan jenis pekerjaan, serta pemberian wewenang kepada pelaksana organisasi dalam hal penetapan perintah dan tanggungjawab, demi mencapai tujuan yang bersifat umum.

Teori organisasi modern memiliki prinsip kerja yang begitu bertolak belakang dengan teori organisasi tradisional. Secara ringkas, perbedaan organisasi tradisional dan organisasi modern bisa dipaparkan dalam penjelasan sebagai berikut.

Teori Organisasi tradisional

Pengelolaan Organisasi Modern yang Lebih Memanusiakan Pekerja
 Pengelolaan Organisasi Modern yang Lebih Memanusiakan Pekerja

Teori organisasi tradisional berpengaruh pada filsafat manajemen dalam rentang waktu antara 1900 hingga 1950. Teori organisasi tradisional bersumber pada ide-ide. Untuk melengkapi falsafah teori organisasi tradisional, oleh Taylor, Fayol, dan Weber, teori mengenai ini ditambahi dengan aspek yang berhubungan dengan pembagian kerja, hirarki ketat, standar tertentu, serta pencapaian prestasi pekerjaan yang ditujukan untuk mencapai sasaran-sasaran tujuan perusahaan.

Teori organisasi tradisional disebut sebagai teori dengan sistem tertutup. Tertutup yang dimaksud di sini adalah semua variable mendapat perhatian penuh serta berada langsung di bawah kendali pihak manajemen. Teori organisasi tradisional memang mampu memberikan hasil yang nyata dalam praktiknya, dan ditandai dengan kenaikan produktivitas yang sangat berarti pada masa itu.

Teori organisasi tradisional memberlakukan peraturan serta prosedur yang ketat, hirarki yang kuat, dan tiap bidang pekerjaan terisolasi dari teman-teman kerjanya yang lain. Teori organisasi tradisional sangat mengabaikan kepentingan-kepentingan anggota/pekerjanya. Sehingga dalam teori ini seolah-olah faktor kemanusiaan sangat diabaikan. Nasib anggota tidak diperhatikan, bahkan cenderung dikorbankan. Anggota hanya dianggap sebagai mesin pekerja yang harus bisa menunjukkan produktivitasnya.

Teori organisasi tradisional sangat menekankan keketatan prosedur dan peraturan. Karena keketatan inilah, banyak anggota yang akhirnya sering absen. Dampaknya berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas kerja yang menurun. Melihat kondisi yang seperti ini, pihak manajemen tidak menyadari penyebabnya, justru semakin memberlakukan aturan yang kian mengikat, yang akhirnya semakin membuat anggota merasa tertekan.

Oleh karena dianggap sistem tertutup (closed system) inilah, organisasi tradisional membutakan mata terhadap segala informasi yang masuk. Ini sama artinya, organisasi tradisional tidak mau menyerap ide dan aspirasi, baik yang datangnya dari lingkungan luar maupun yang berasal dari bawahan. Segala keputusan ditentukan oleh tangan pusat. Bawahan yang berfungsi sebagai pelaksana pasif tidak memiliki wewenang untuk menyalurkan aspirasinya. Di sinilah sistem sentralisasi diberlakukan sebagai pusatnya adalah pemimpin puncak.

Teori Organisasi Modern

Menurut Barnard, organisasi modern merupakan sebuah organisasi yang bersifat formal yang sistem kegiatannya dikoordinasi oleh dua orang atau lebih yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Teori organisasi modern merupakan penyempurna dari teori organisasi tradisional yang dianggap hanya mendahulukan kepentingan perusahaan, tanpa mau melihat kepentingan anggota. Teori organisasi modern mulai muncul pada 1950.

Strategi pengelolaan organisasi modern sering disebut dengan ‘analis sistem’ atau ‘teori terbuka’. Prinsip yang dikembangkan dalam teori organisasi modern ini menyatakan bahwa semua unsur yang terlibat dalam organisasi merupakan satu kesatuan yang saling terikat dan bergantung satu sama lain, serta tidak bisa dipisahkan.

Organisasi modern juga berprinsip bahwa untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi, harus ada interaksi yang saling mendukung dengan lingkungan luar. Dengan kata lain, teori organisasi modern sangat mempertimbangkan semua elemen yang ada di dalam organisasi. Sistem teori organisasi modern bersifat sangat dinamis, multilevel, multidimensional, multimotivasi, multidisiplin, serta multivariable.

Ada pun karakteristik yang bisa dilihat pada organisasi modern adalah:

  • Organisasi modern sering disebut sebagai analis sistem organisasi.
  • Organisasi modern sangat mempertimbangkan semua aspek dan elemen yang terdapat di dalam tubuh organisasi sebagai suatu sistem yang saling berpengaruh.
  • Organisasi modern sangat mendukung penyesuaian diri terhadap lingkungan agar organisasi mampu bertahan lama.
  • Terdapat prinsip bahwa organisasi dan lingkungan adalah dua hal yang saling bergantung satu sama lain.

Teori organisasi modern juga memberlakukan prinsip yang begitu jelas, di antaranya:

1. Terdapat Pembagian Kerja

Pembagian kerja ini sangat memperhatikan soal kualitas anggota dari segi kualitas fisik, moral, mental, pendidikan, serta pengalaman. Yang takkalah penting adalah kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengutamakan Unsur Kedisiplinan

Sikap disiplin sangat berpengaruh terhadap tercapainya sebuah tujuan bersama. Untuk itulah setiap anggota dituntut untuk bisa taat serta patuh dalam melaksanakan peraturan yang sudah dibebankan kepadanya.

3. Kewenangan dan Tanggungjawab

Organisasi modern memberlakukan sistem desentralisasi, yaitu semua anggota diberi kewenangan untuk melakukan tugasnya. Wewenang tersebut diperoleh ketika ada pembagian tugas.

4. Memprioritaskan Kepentingan Umum

Usaha untuk memprioritaskan anggota adalah syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi, baik organisasi swasta maupun pemerintah. Adanya prioritas ini akan membuat anggota memiliki perasaan senang yang akhirnya memengaruhi kedisiplinan kerja.

5. Penerapan Sistem Gaji

Sangat manusiawi bila gaji adalah sesuatu yang diharapkan ketika seseorang melakukan suatu pekerjaan. Organisasi yang menerapkan sistem penggajian yang baik terhadap pekerjanya akan berdampak pada kelancaran tugas.

6. Pusat Kewenangan

Pemusatan kewenangan berpengaruh terhadap pemusatan tanggungjawab. Tanggungjawab mutlak dari suatu organisasi berpusat pada pemimpin tertinggi.

7. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja pada organisasi modern menyataan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas semua hal yang terjadi pada organisasi.

8. Faktor Keamanan

Kondisi yang aman dan tenang akan membuat pekerja juga merasa nyaman dalam melakukan tugasnya. Untuk itulah, sebuah organisasi harus mampu menjamin keamanan anggotanya.

9. Selalu Ada Inovasi

Organisasi modern akan bersifat dinamis dan selalu mencari terobosan baru. Hal inilah yang membuat suatu organisasi perlu mengadakan pengembangan inovatif dari anggota untuk lebih maju.

10. Adanya Semangat Kebersamaan

Setiap pekerja, satu sama lain harus memiliki rasa kebersamaan yang utuh, yang pada akhirnya membuat mereka merasa senasib dan sepenanggungan.

11. Penggunaan Teknologi Canggih

Organisasi modern memberlakukan penggunaan teknologi dalam melakukan suatu pekerjaan. Penggunaan teknologi yang canggih akan sangat membantu kinerja anggota. Misalnya saja penggunaan internet dan komputer untuk menunjang aktivitas anggota.

Organisasi modern memiliki cara-cara yang lebih efektif dalam usaha pencapaian tujuan. Strategi pengelolan organisasi modern dianggap lebih memanusiakan anggota karena dalam teori organisasi modern, semua anggota memilki kewenangan untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya.

Selain itu prosedur yang diberlakukan oleh organisasi modern tidak mengikat dan membentuk birokrasi yang sulit seperti yang ada pada organisasi tradisional, yang semua keputusan berada di tangan pimpinan pusat.

Puncak organisasi yang diberlakukan dalam organisasi modern adalah pelanggan/konsumen. Konsumen dalam hal ini akan dilayani oleh karyawan garis depan. Manajer madya juga menyokong kerja karyawan tersebut. Di balik manajer madya, manajer pusat juga turut menyokong kerja karyawan dan manajer madya sekaligus. Dengan kata lain, semua pihak terlibat dalam strategi pengelolaan organisasi modern.