Proses Suksesi Ekologi
Proses Suksesi Ekologi |
Proses Suksesi Ekologi - Bagaimana proses suksesi ekologi berlangsung? Kata ekologi berasal dari kata Yunani oikos berarti tempat tinggal dan Logos berarti ilmu. Ekologi yang diperkenalkan oleh Ernest Haeckel merupakan ilmu yang mempelajari keterkaitan makhluk hidup dengan sejenis dan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak dapat dipisahkan dari ekosistem yang memiliki berbagai komponen.
Ekosistem mempunyai dua komponen, yaitu faktor biotik seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroba. Sementara itu, abiotik antara lain air, kelembaban, suhu, cahaya, dan topografi. Di samping itu, ekologi berhubungan dengan struktur organisasi makhluk hidup seperti populasi, komunitas, dan ekosistem yang menpengaruhi satu sama lain dalam kesatuan sistem.
Ekosistem memerankan fungsi sebagai penunjuk hubungan timbal balik antar komponen dalam sistem secara keseluruhan. Hal ini menjelaskan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pola hubungan antara makhluk hidup dengan sesamanya dan komponen disekelilingnya. Makhluk hidup dari berbagai populasi berinteraksi secara dinamis mengalami perubahan sepanjang waktu menuju kematangan dan keseimbangan dikenal sebagai istilah suksesi ekologi.
Penyebab suksesi adalah perubahan lingkungan fisik didalam komunitas atau ekosistem dan berakhir pada situasi klimaks atau mencapai keseimbangan (homeostatis). Tahapan menuju suksesi dapat diuraikan menjadi 5 (lima) fase, yaitu fase Nudi, Migrasi, Ecesis, Reaksi, dan Stabilisasi. Fase Nudi merupakan proses awal pertumbuhan di lahan terbuka.
Fase Migrasi ialah proses hadirnya spora, biji tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya dilanjutkan dengan proses pemantapan pertumbuhan biji-biji tersebut yang disebut Ecesis. Berbagai jenis tumbuhan yang telah berkembang melalui proses persaingan dengan jenis lainnya hingga mempengaruhi habitat setempat dikenal dengan istilah Reaksi. Tahap terakhir, stabilisasi ialah populasi tumbuhan mencapai titik akhir keseimbangan dengan kondisi lingkungan sekitarnya maupun lingkungan lebih luas.
Proses Suksesi Ekologi
Karakteristik Suksesi
Rangkaian tahap-tahap terbentuknya komunitas hingga mencapai kondisi keseimbangan memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Keanekaragaman Ekologi (Ecological Diversity)
Keanekaragaman ekologi memberi kontribusi terhadap peningkatan jumlah spesies selama proses suksesi ekologi. Hal ini disebabkan ketersediaan relung dalam habitat untuk perkembangan komunitas vegetasi transisi. Suksesi awalnya didominasi sedikit jenis organisme yang memiliki peluang besar tumbuh tanpa adanya kompetisi efektif.
2. Struktur Ekosistem dan Produktivitas
Suksesi meningkatkan keselarasan biomas dalam suatu ekosistem dengan perubahan komposisi pioneer. Suksesi membuat perubahan besar terhadap bentuk vegetasi dan keragaman habitat serta peningkatan produktivitas.
3. Perubahan Karakteristik Tanah
Suksesi merubah komunitas vegetasi dan habitat serta lingkungan sekitar karena proses suksesi berlangsung progresif.
4. Stabilitas Ekosistem
Stabilitas ekosistem selaras dengan formasi organisme dengan masa pertumbuhan, perkembangan, dan kematian dipengaruhi oleh proses suksesi
5. Tingkatan Waktu (Time Scales)
Waktu suksesi mencapai tingkat klimaks tergantung struktur komunitas dan berbeda untuk kondisi berbeda. Ekosistem rusak membutuhkan tingkatan waktu lama agar memperbaiki diri secara alami. Waktu yang dibutuhkan semakin lama karena biomas terakumulasi sepanjang waktu sementara komunitas berubah dalam komposisi jenis dan lingkungan fisik.
Suksesi Primer dan Suksesi Sekunder
Alam mengenal dua macam suksesi yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer muncul akibat gangguan terhadap komunitas sehingga terjadi kehilangan secara total pada komunitas asal hingga terbentuk habitat baru.
Suksesi primer terjadi secara alami karena faktor tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan pasir di pantai, dan endapan lumpur baru di muara sungai. Faktor manusia antara lain penambangan mineral, gas, dan energi juga melahirkan suksesi primer.
Sementara itu, suksesi sekunder disebabkan gangguan buatan maupun alami tidak merusak ekosistem secara menyeluruh sehingga komunitas lama masih ada. Contoh sukses sekunder ialah gelombang laut, angin ribut, gelombang laut, dan banjir serta gangguan buatan seperti pembakaran hutan dan padang rumput secara sadar.
Di samping itu, dikenal pula istilah suksesi direksional ialah suksesi yang menyebabkan komunitas menjadi lebih luas berasal dari akumulasi perubahan. Contohnya pembentukan hutan hujan tropis di luar pulau Jawa. Masih berkaitan dengan suksesi searah yang dapat melahirkan suksesi siklis yaitu tingkat suksesi yang bergantung pada masa hidup jenis pohon yang menjadi penyusun.
Suksesi progresif senantiasa mengarah pada anggota komunitas yang berkembang banyak dan semakin besar dengan kompleks. Suksesi ini juga membuat pertambahan biomas dan habitat semakin lembab. Sebaliknya, prosesi retrogresif bertolak belakang dengan prosesi progresif karena komunitas berkembang lebih sederhana, jumlah lebih sedikit, dan habitat berubah lebih kering atau lebih basah.
Suksesi allogenik adalah suksesi terjadi karena perubahan lingkungan disebabkan faktor diluar kendali organisme asli. Contohnya jenis pohon eksotik ditanam di suatu habitat justru menguasai habitat asli organisme yang lebih dulu ada.
Salah satu kekuatan yang mengatur terjadinya proses suksesi adalah pengaruh tumbuhan terhadap kondisi habitatnya. Tajuk tumbuhan menciptakan naungan, menambah akumulasi seresah, menambah kelembaban, akarnya mengubah struktur dan sifat kimia tanah.
Suksesi autogenic merupakan modifikasi kondisi lingkungan yang menyebabkan beberapa jenis anakan tumbuhan tidak dapat menyesuaikan diri dengan naungan. Hal berbeda terjadi pada anakan jenis tumbuhan lain dapat beradaptasi sehingga tumbuh dengan baik. Bersamaan dengan berjalannya waktu, kumpulan jenis tumbuhan baru akan datang dan menguasai tempat tumbuh tersebut.
Bisa dikatakan beragama komunitas tumbuhan bisa tumbuh secara bersamaan dalam suatu lingkungan. Asalkan, komunitas tersebut tidak akan menutupi semua region. Terkadang dalam mosaik terjadi gangguan setempat seperti kebakaran, angin ribut, atau tipe gangguan yang lain hingga akhirnya dibuatkan lahan yang baru. Suksesi Chronosequence merupakan sebutan untuk proses suksesi tadi.
Di lain pihak, ada juga perbedaan dari segi topografi. Misalnya saja, terdapat salah datu tanaman yang tumbuh di lereng bukit ke selatan. Tentu saja,pertumbuhannya akan berbeda dengan tamanaman yang hidup di lereng bukit sebelah utara. Suksesi toposequence merupakan sebuatn untuk proses suksesi tersebut.
Suksesi Ekosistem Hutan
Sumber daya hutan dimanfaatkan secara efisien tergantung dari keanekaragaman jenis penyusun dalam ekosistem. Perubahan ekosistem hutan dapat menimbulkan perubahan kondisi lingkungan dan memberi peluang perubahan komposisi komunitas hewan penyusun. Perubahan komunitas hewan secara nyata hanya akan terjadi pada habitat hewan tersebut.
Contohnya, hewan tanah yang mengambil peran sebagai organisme pengurai mempengaruhi populasinya ketika menemukan tempat hidup yang cocok. Proses reproduksi memberi peluang menghasilkan jenis organisme baru tentu akan mudah terwujud.
Cacing tanah mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam jumlah banyak apabila berada di tanah yang memiliki kadar kelembaban tinggi. Perubahan kelembaban tanah berjalan beriringan dengan jumlah tumbuhan penutup permukaan tanah.
Pembukaan lahan salah satu faktor yang mengubah ekosistem hutan secara signifikan karena sinar matahari menembus permukaan tanah hingga menyebabkan peningkatan suhu tanah. Beberapa jenis hewan tanah tidak mampu beradaptasi secara baik di sebuah lingkungan yang bersuhu tinggi. Semakin banyak hewan tanah yang mati maka variasai perubahan keanekaragaman didalam tanah semakin minim.
Dampak terbesar ialah pembangunan hutan menjadi tersendat karena proses penguraian seresah di lantai hutan tidak maksimal. Patut dicatat bahwa hewan tanah berperan dalam menghancurkan bahan organis dari hutan kemudian berubah menjadi unsur kimia yang sangat diperlukan oleh tumbuhan.
Demikianlah ulasan seputar suksesi ekologi. Semoga bermanfaat.