Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat yang Dibaca Pada Saat Sholat Sunnat Rawatib Qabliyah

Surat Apakah yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah

Keutamaan Sholat Sunnah

Surat apakah yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah merupakan pertanyaan yang sering diajukan kaum muslimin dalam sesi tanya jawab keagamaan. Sholat sunnah merupakan sholat yang sangat dianjurkan untuk memperkuat keimanan sebagai pengiring sholat fardhu. Semakin rajin muslimin mengerjakan sholat sunnah, maka keimanan akan semakin bertambah.

Seperti halnya puasa sunnah, sholat sunnah berfungsi sebagai amalan yang dapat menambal kekurangan dari sholat fardhu. Jika meninggalkan sholat fardhu merupakan dosa besar, mengerjakan sholat sunnah merupakan ibadah yang diharapkan dapat menambah pahala sebagai bekal untuk menghadap Allah Subhanahu Wata’ala di hari perhitungan nanti.

Rasulullah Muhammad Sallalahu Alaihi Wasalam adalah sosok yang banyak memberikan contoh dan tauladan sebagai sebaik-baik insan, hingga ketika ditanya pendapat beliau tentang bagaimana akhlak Rasulullah, Aisyah istri beliau menjawab bahwa rasul seperti Al Quran berjalan. 

Rasulullah Saw mencontohkan tata cara bagaimana beribadah yang baik dan diterima oleh Allah SWT.

Surat yang Dibaca Pada Saat Sholat Sunnat Rawatib Qabliyah
 Surat yang Dibaca Pada Saat Sholat Sunnat Rawatib Qabliyah


Jenis ibadah ada dua macam yaitu ibadah mahdloh yaitu ibadah yang merupakan amalan berkaitan langsung dengan syariat agama untuk berhubungan langsung dengan Allah dan mutlak harus dilakukan sesuai petunjuk dalam Al-Quran dan Al-Hadits seperti contohnya berwudhu, sholat, berhaji, puasa, umroh dan ibadah ghoiru mahdloh adalah ibadah yang lebih berkaitan dengan hidup bermasyarakat seperti saling tolong-menolong, berzakat, menghadiri majelis taklim, menuntut ilmu. Salah satu bentuk ibadah mahdloh adalah mengerjakan sholat sunnah.

Jenis-jenis Sholat Sunnah

Mengingat pentingnya mengacu pada tuntunan yang diberikan Nabi Muhammad Saw, maka sholat sunnah sebagai bagian dari ibadah mahdloh harus dilaksanakan sesuai syariat yang dicontohkan oleh rasulullah sebab syarat sahnya ibadah ada dua yaitu niat lillahi ta’ala berniat karena mengharap keridhaan Allah dan sesuai dengan contoh yang ditauladankan nabi.

Dengan memelajari hadits, nabi kaum muslimin dapat mengetahui jenis-jenis sholat sunnah yang dilakukan rasulullah secara istiqomah. Sholat-sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berkesinambungan dan memiliki keutamaan di mata Allah adalah sholat tahajjud, sholat dhuha, sholat witir dan sholat rawatib.

Keistimewaan sholat tahajjud yang harus dilakukan setelah tidur malam hari dan utamanya dilakukan di sepertiga malam. Bahkan dicantumkan dalam Al Quran yaitu pada surat Al Isro ayat 79 dan dalam beberapa hadits nabi yang menganjurkan untuk melakukan sholat di malam hari untuk mengangkat muslimin-muslimat ke tempat yang terpuji.

Selan tahajud, dhuha juga menjadi salah satu amalan sholat sunnah dengan keistimewaan. Pahala sholat dhuha dapat disetarakan dengan sedekah. Sholat sunnah dhuha dilakukan setelah matahari naik sepenggalah. Sementara sholat witir merupakan penutup sholat malam dan dilakukan setelah mengerjakan sholat tahajjud. Sedangkan sholat rawatib merupakan sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi sholat fardhu, dilakukan sesaat sebelum atau setelah mengerjakan sholat wajib lima waktu.

Penjelasan Sholat Rawatib

Sholat Rawatib merupakan sholat yang memiliki nilai pahala sangat istimewa, begitu utamanya hingga dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa mukmin yang mengerjakan sholat sunnah rawatib secara istiqomah dua belas rakaat setiap harinya kelak akan dibangunkan rumah baginya di surga.

Sholat rawatib ditinjau dari keutamaannya terbagi menjadi dua, yaitu sholat rawatib muakkad yang berarti sangat dianjurkan untuk dikerjakan yaitu sholat rawatib dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat setelah maghrib dan dua rakaat setelah isya.

Landasan pengerjaan sholat rawatib muakkad adalah Hadits riwayat At Tirmidzi no.379 dan An Nasai nomor 1772 dari Aisyah,“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga yaitu empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya’ dan dua rakaat sebelum subuh” dan sholat sunnah ghoiru muakkad yaitu sholat sunnah rawatib yang kurang ditekankan untuk dikerjakan yaitu terdiri atas sholat sunnah dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat sebelum shalat Maghrib dan dua rakaat sebelum sholat Isya’.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Rawatib

Ditinjau dari waktu pelaksanaannya sholat rawatib dikerjakan sebelum sholat fardhu atau yang disebut sholat sunnah rawatib qobliyah dan sholat rawatib yang dikerjakan setelah sholat fardhu atau disebut sholat sunnat rawatib ba’dyah.

Tata cara melaksanakan sholat rawatib, baik qabliyah maupun ba’dyah adalah seperti melakukan sholat fardhu namun hanya berbeda pada lafadz niat melakukan sholat.

Rukun sholatnya yaitu takbiratul ikhram, doa iftitah, membaca al fatehah, membaca surat pendek, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, masuk rokaat kedua dengan urutan yang sama dan ditutup salam dan jika melakukan empat rokaat sebelum Dzuhur, pada rokaat kedua dilakukan tasyahud awal seperti sholat fardhu empat rokaat.

Mengingat pentingnya sholat rawatib muakkad, maka sebagai mukmin akan selalu berusaha melakukan sholat sebisa mungkin seperti yang dicontohkan nabi. Pertanyaan surat apakah yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah selalu menjadi pertanyaan agar keutamaan dan pahala yang diperoleh semakin besar.

Mempelajari hadits-hadits nabi dalam berbagai kitab menambah pengetahuan tentang berbagai hal yang berkenaan dengan pelaksanaan sholat sunnah rawatib. Dari sekian banyak hadits nabi yang menjelaskan masalah tata cara melaksanakan sholat sunnah rawatib, tidak ada yang menjelaskan secara khusus mengenai surat apakah yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah pada umumnya.

Hadits-hadits nabi tersebut hanya menekankan keutamaan sholat sunnat rawatib dan dari dua belas rakaat sholat sunnat rawatib yang sangat dianjurkan adalah sholat sunnah rawatib dua rakaat sebelum Subuh.

Dalam beberapa hadits shahih dapat diperoleh penjelasan bahwa selain menekankan bahwa sholat sunnah rawatib dua rakaat sebelum Subuh memiliki keutamaan yang lebih besar daripada dunia seisinya ada beberapa surat atau ayat yang dibaca Rasulullah Saw saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah Subuh, yaitu:

1. Surat Al Kaafirun pada raka’at pertama dan surat al ikhlas pada raka’at kedua, berdasarkan hadits nabi riwayat Muslim nomor 726.

2. Surat Al Baqarah ayat 136 pada raka’at pertama dan surat Ali Imran ayat 52 pada raka’at kedua sesuai bunyi hadits nabi riwayat Muslim nomor 727.

3.  Surat Al Baqarah ayat 136 pada raka’at pertama dan surat Ali Imran ayat 64 pada raka’at kedua sesuai bunyi hadits nabi riwayat Muslim nomor 728.

Sholat sunnat rawatib merupakan sholat sunnat yang diutamakan. Dan merujuk dari hadits-hadits tersebut maka kaum muslim tidak perlu bingung membaca surat apakah yang dibaca pada saat mengerjakan sholat sunnat rawatib qabliyah.

Merujuk dari dalil-dalil, tidak ada surat pendek tertentu yang diutamakan dibaca pada sholat sunnat rawatib qabliyah. Pada umumnya semua surat dan ayat setara nilai pahalanya dan perlu memperhatikan derajat kekhusyuan serta tartil dalam membacanya namun khusus untuk sholat rawatib qabliyah Subuh Anda dapat mengikuti sunnah nabi untuk membaca salah satu dari ketiga pilihan surat dan ayat tersebut di atas.