Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri - Ciri Ideologi Terbuka

 Ideologi adalah ide, gagasan, keyakinan atau keyakinan yang memiliki sifat dan tujuan tertentu dalam pelaksanaannya. Inti dari sebuah ideologi adalah sistematis di mana segala sesuatu yang berkaitan dengan ide atau keyakinan dipahami dan diimplementasikan secara terstruktur.

Tujuan ideologi mengacu pada dasar di mana ideologi itu lahir. Sebuah ideologi dapat mempengaruhi kehidupan banyak orang dan bahkan seluruh negara. Ideologi pembentukannya tentu sesuai dengan bentuk negara-negara di dunia dengan ciri khasnya sendiri.

Ideologi terbuka harus diketahui oleh siapa saja di dunia. Idealolog dapat menggambarkan ide, budaya, dan gaya hidup. Ideologi adalah lensa yang membantu kita melihat dunia dan menciptakan sistem ide yang logis. Ideologi umumnya bervariasi antara dua jenis, ideologi terbuka dan tertutup. Ideologi jelas berbeda dengan ideologi tertutup.

Umumnya, ideologi terbuka menawarkan pandangan hidup yang fleksibel. Akan tetapi, ideologi-ideologi yang dekat mengandung ajaran tentang tujuan dan norma-norma untuk penerimaan dan kepatuhan. Secara terbuka ideologi memungkinkan individu dan kelompok untuk memahami dinamika kehidupan masyarakat.

Ideologi adalah gagasan yang sistematis tentang arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada dua jenis ideologi, yaitu tertutup dan terbuka. Ideologi mandiri adalah doktrin yang mengandung tujuan dan standar yang harus diterima dan dihormati dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, yang dikutip dalam jurnal keunggulan dan Ketahanan Ideologi Pancasila (2002) oleh Surajiyo, ideologi terbukaan adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan waktu dan dinamika secar internal. Mengadopsi ideologi berpikiran terbuka dapat mengembangkan dinamika kehidupan masyarakat, membuka perspektif yang lebih luas, dan memfasilitasi pemecahan masalah.

Ciri – Ciri Ideologi Terbuka

Ciri - Ciri Idologi Terbuka

Indonesia sendiri adalah negara yang menganut ideiologi terbuka karena sesuai dengan undang – undang. Berikut ciri – ciri ideologi terbuka yang di anut Indonesia.

10 Ciri Ideologi Terbuka

Terdapat 10 ciri - ciri ideologi terbuka, terutama yang dianut indonesia.

1. Mencerminkan kekayaan budaya masyarakat

Setiap negara pasti memiliki tipe warga yang beragam, dan karakter ideologi terbuka ini mencerminkan kekayaan budaya dari keragaman masyarakat itu sendiri.

Kebudayaan tersebut kemudian dikembangkan dan ditransformasikan untuk memunculkan ide-ide bersama yang mewakili keragaman yang tersebar di berbagai wilayah suatu negara.

Budaya adalah seperangkat kepercayaan dan nilai-nilai adat yang diturunkan melalui kelompok etnis, agama dan sosial yang tidak berubah dari generasi ke generasi, dan budaya mulai berkontribusi pada pembentukan ideologi pemikiran.

Ideologi adalah dimensi intelektual budaya yang membenarkan seperangkat keyakinan, nilai, dan norma.

2. Muncul dari masyarakat

Ideologi ada dalam masyarakat, dalam kelompok dan di antara orang-orang. Ideologi berhubungan langsung dengan struktur sosial, sistem produksi ekonomi, dan struktur politik.

Keduanya lahir dari hal - hal  dan membentuknya. Ideologi  terbuka ini merupakan cerminan dari semua budaya yang hidup dalam masyarakat.

Apa yang menjadi gagasan masyarakat bangsawan memunculkan ideologi negara yang pada akhirnya masih digunakan sampai sekarang

3. Sifatnya Dinamis

Dinamis adalah kata yang dapat merujuk pada perilaku kelompok sebagai hasil interaksi individu anggota kelompok serta studi tentang hubungan antara interaksi individu dan perilaku tingkat kelompok yang berusaha menyesuaikan diri.

Kekuatan pendorong suatu sistem atau proses adalah kekuatan yang menyebabkannya berubah atau berkembang.

Masyarakat akan selalu berpikir dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, dan ideologi yang berpikiran terbuka menjadi sarana untuk beradaptasi dengan karakteristik dinamis yang dimiliki masyarakat.

4. Memiliki hak atas kebebasan berbicara dan bertindak

Ciri yang menentukan dari ideologi terbuka adalah bahwa ia memberi setiap orang kesempatan untuk berbicara dan bertindak. Kebebasan berbicara dan berekspresi adalah hak setiap orang.

Kebebasan adalah hak untuk mencari, menerima, dan memberikan informasi dan gagasan dalam segala jenis, dengan cara apa pun.

Kebebasan berbicara dan kebebasan berbicara berlaku untuk semua jenis ide, termasuk ide yang mungkin sangat menyinggung.

Namun, Free Speech in a Open Idea adalah tesis yang bertanggung jawab, yang berarti berada dalam batas standar saat ini.

5. Menjunjung Pluralitas.

Pluralisme adalah keyakinan akan perbedaan - sebuah filosofi yang menganjurkan keragaman, toleransi beragama, dan multikulturalisme.

Pluralisme selalu menjadi kontroversi karena hampir semua masyarakat mengalami ketegangan antara keragaman dan homogenitas, yang dapat menguntungkan sekaligus menimbulkan masalah bagi masyarakat.

Namun, selama keragaman berada di jalur yang benar, sikap tersebut akan sangat bermanfaat bagi kemajuan suatu bangsa, apalagi Indonesia memiliki banyak bangsa dan budaya yang beragam.

Pluralisme adalah sebuah argumentasi untuk menerima dan menerima perbedaan dan meninggalkan perasaan tidak toleran terhadap orang-orang yang tidak setara di sekitar mereka.

6. Hasil musyawarah dan mufakat

Musyawarah adalah nama yang berasal dari kata Latin sugestrare, yang berarti "mempertimbangkan" atau "mempertimbangkan dengan hati-hati". Proses mempertimbangkan dengan cermat apa yang perlu dilakukan disebut musyawarah.

Pertimbangan ini sangat penting dilakukan untuk membentuk gambaran umum dalam memilih apa itu ideologi.

Diskusi menekankan penggunaan logika dan alasan alih-alih bersaing untuk mendapatkan kekuasaan. Musyawarah dalam ideologi terbuka lebih mengutamakan keputusan bersama berdasarkan kreativitas atau dialog.

7. Ada sistem pemerintahan yang terbuka untuk rakyat

Ideologi terbuka harus memiliki sistem pemerintahan yang sama terbukanya dengan ideologi yang dianut.

Sistem pemerintahan terbuka adalah sistem yang memberi warga negara akses ke dokumen dan proses pemerintah untuk memungkinkan pengawasan publik yang efektif.

Konsep pemerintahan terbuka itu luas, tetapi sering dikaitkan dengan konsep transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

Dengan demikian, dengan hadirnya sistem pemerintahan yang terbuka, warga negara dapat berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah.

Transparansi dipandang sebagai ciri keterbukaan pikiran, yang berarti bahwa publik harus memiliki akses terhadap informasi yang dimiliki oleh pemerintah dan mengetahui proses tata kelola skala kecil dan besar.

8. Pembela Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia dalam ideologi terbuka diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara seperti pangan, papan dan pendidikan, sehingga dapat memanfaatkan setiap kesempatan.

Akhirnya, dengan memastikan kehidupan, kebebasan, kesetaraan dan keamanan, hak asasi manusia melindungi orang dari pelecehan.

Konsep hak asasi manusia memberdayakan masyarakat dan memberitahu negara bahwa mereka layak mendapatkan harkat dan martabat dari masyarakat, baik dari pemerintah maupun lingkungan tempat mereka tinggal.

Oleh karena itu, hak asasi manusia di negara yang secara ideologis terbuka harus sangat dilindungi.

9. Harus mencerminkan filosofi hidup yang dipimpin oleh komunitas

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ideologi terbuka ini berasal dari masyarakat, sehingga wajar jika ideologi terbuka ini mencerminkan falsafah hidup bangsa Indonesia.

10. Memiliki sistem hukum yang lengkap

Ciri terakhir dari ideologi terbuka adalah harus memiliki sistem hukum yang utuh.

Tidak ada warga negara yang dikecualikan dari hukum, yang berarti setiap orang dapat memperoleh manfaat dari perlakuan hukum yang sama ketika mereka melakukan kejahatan. Tentu saja, di antara sepuluh ciri ideologi terbuka tersebut di atas, sebagai Indonesia terpelajar, Anda dapat berkontribusi untuk mewujudkan ideologi terbuka, transparan, transparan, dan lengkap.

3 Dimensi ideologi terbuka

1. Dimensi realitas

Pesatnya perkembangan aspirasi dan pemikiran bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita hidup berbangsa dan bernegara dalam kenyataan, dan hidup bermasyarakat atau berbangsa.

2. Ukuran fleksibel

Pancasila memiliki keserbagunaan. Fleksibilitas ini mencakup tantangan masa kini dan masa depan tanpa mengorbankan karakter dan makna hidup.

3. Dimensi idealisme

Bersikap terbuka menerima kemajuan zaman lebih baik sejalan dengan nilai-nilai idealisme. Pancasila tumbuh dengan gerakan membangun negara melalui prestasi dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh ideologi Terbuka

Ideologi Pancasila

Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka mengacu pada kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai intinya. Oleh karena itu, Pancasila selalu relevan dan dapat diterapkan setiap saat. Nilai-nilai yang dikandungnya juga dapat dijadikan acuan bagi masyarakat dan negara dalam berbagai bidang. Misalnya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya atau agama.

Ideologi Liberal

Liberalisme atau libertarianisme adalah sebuah ideologi, visi filosofis, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan kesetaraan adalah nilai-nilai politik utama. Masyarakat yang bebas merupakan ideologi liberalisme

Cirinya yaitu kebebasan berfikir secara individu. Liberalisme menolak segala pembatasan, terutama dari pemerintah dan agama. Simak penjelasan dan ciri-ciri ideologi ini. Oleh karena itu, ideologi liberal adalah contoh dari ideologi terbuka.