Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi

Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi - Administrasi adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Administrasiyang baik adalah Administrasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dapat diterima oleh semua pihak, baik di dalam maupun di luar organisasi. Dengan Administrasi manusia dapat lebih mudah mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik karena administration merupakan ilmu yang mempelajari proses kegiatan manusia yang dilakukan secara gotong royong.

Administration merupakan proses menyeluruh yang melibatkan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita organisasi. Dengan kata lain, Administrasi adalah proses mensintesis semua kekuatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, penguatan kualitas Administrasidalam organisasi mutlak diperlukan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Dapatkan Buku Administrasi Negara RI. Suasana pemerintahan di negeri ini mengalami banyak perubahan sejak dimulainya reformasi dan adanya amendemen UUD 1945. Oleh karena itu, dalam administrasi negara juga banyak terdapat perubahan. Untuk mengetahui sejauh mana perubahan dalam sistem administrasi negara tersebut, bacalah buku ini.

Menurut The Liang Gie, Administrasi negara dalam tatanan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sebuah organisasi, bahkan saat ini organisasi dapat dianggap sebagai fenomena sosial terpenting dari substansi universal, dianggap mutlak. diperlukan untuk manusia modern. Setiap individu akan selalu berhubungan dengan berbagai macam orang yang sangat kompleks dan peduli dengan ekonomi, sosial, rekreasi, pendidikan, dan sebagainya. Setiap individu akan selalu ada dan berkembang dalam lingkungan organisasi.

PERAN ADMINISTRASI UMUM

Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi
Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi

PeranAdministrasi Publik pada dasarnya adalah untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, setiap kegiatan Administrasi Publik diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki rasio input terhadap output yang terbaik.

Peran Administrasi Publik  Menurut Gray (1989:15-16),

1. Menjamin pemerataan pendapatan nasional kepada masyarakat miskin secara merata.

2. Melindungi hak orang atas properti, serta memastikan kebebasan setiap orang untuk memikul tanggung jawab mereka sendiri atas kesehatan, pendidikan, layanan, dan lain-lain. 3. Peran melestarikan nilai-nilai tradisional masyarakat sangat bervariasi dari generasi ke generasi.

Peran Administrasi Publik Menurut Gordon Dalm Kasim ( 1994:12)

“Administrasi Publik berperan sangat besar sangat terlibat dalam perumusan kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. . Hal ini mempengaruhi perkembangan ilmu Administrasi Publik yang ruang lingkupnya mulai mencakup analisis dan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemantauan implementasi (policy implementation) serta monitoring dan evaluasi yang melekat pada hasil kebijakan tersebut (policy review)”.

Peran Administrasi Menurut Albert Lepawsky ( 1966 )

1. Administrasi terletak pada kepentingan universal tata kelola( The Universal Importance Of Administration ). Administrasi ini sebagai kajian ilmiah yang serius dibuktikan dengan disintegrasi inkompetensi Administrasi dan efisiensi Administrasi, terutama pada periode sebelum Perang Dunia Kedua. Fayol mengatakan bahwa melalui pengetahuan Administrasi kita memahami perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi dan pengendalian yang merupakan dasar-dasar tenaga kerja (pekerja). Jadi setiap orang membutuhkan tata kelola, sehingga Administrasimenjadi objek perhatian global.

2. Administrasi sebagai peran stabilisasi masyarakat Administrasi. ( The Stabilizing role of Administrastion )Meskipun penulis setuju tentang pentingnya Administrasi, ada perbedaan pentingnya. Paul Pigors berpendapat bahwa fungsi utama Administrasi adalah menstabilkan institusi sosial.

3. Peran Administrasi Untuk perubahan sosial. ( The Role administration of sosila change ) Brook Adam mengatakan bahwa fungsi utama Administrasi adalah memberikan stabilitas sosial dengan menyediakan sarana untuk perubahan sosial.

4. Ancaman Manajemen Revolusi  ( The Threat Of a Managerial Revolution . Administrasi Pandangan James Burnham adalah bahwa kualitas esensial dari masyarakat yang sedang berkembang terletak pada karakter Administrasinya; bahwa pada kenyataannya, manajer siap diambil alih oleh masyarakat modern.

5. Administrasi sebagai kunci masyarakat modern (Governance as a key of modern society). Charles A. Beard berpendapat bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang besar. Setiap perusahaan dalam perusahaan besar atau masyarakat modern tenang di bawah Administrasi. Administrasi adalah kunci untuk melayani kekuasaan dalam masyarakat besar. Menurut beberapa pendapat yang ada, peran Administrasi negara erat kaitannya dengan pentingnya Administrasi negara itu sendiri dan menuntut Administrasi Publik untuk terbuka terhadap kontrol sosial dalam pelaksanaan kegiatannya. 

Berdasarkan kondisi tersebut, jelas bahwa Administrasi Publik memiliki peran dalam kehidupan Publik, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Administrasi Publik merupakan faktor stabilisasi sosial karena keinginan dan kebutuhan masyarakat mungkin tidak sama. Peran Administrasi Publik adalah Administrasi Publik yang melayani masyarakat harus didasarkan pada kebijakan yang telah ditentukan, Administrasi Publik harus mampu menyerap dan menyesuaikan sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Dalam menjalankan perannya sebagai pemantapan, Administrasi Publik harus menemukan cara untuk menyeimbangkan aspirasinya yang berbeda-beda, meskipun mungkin terdapat banyak aspirasi yang saling bertentangan. Dengan demikian, berarti tidak semua keinginan rakyat terpenuhi, tetapi kebijakan Publik harus diperkenalkan (bersama) yang dapat menciptakan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Administrasi Publik mengatur, membimbing dan mendorong perubahan sosial, sesuai dengan keinginan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, Administrasi Publik harus bertindak sebagai pelaksana, dan mengarahkannya agar semua kegiatannya, termasuk yang dilakukan oleh masyarakat, terpusat pada tujuan utama perubahan sosial yang diinginkan.

Selain itu, lembaga penyelenggara negara juga harus berperan memantau dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan, agar tidak menyimpang dari rencana. Dalam kaitan ini, ketika melakukan kegiatan yang mengarah pada perubahan nilai, otoritas Publik harus berperan dalam menjaga dan memperkuat kehidupan bersama, tidak melepaskan cengkeramannya sebagai suatu kesatuan bangsa. Peran Administrasi Publik harus dilakukan dalam beberapa cara, yaitu:

  • Administrasi Publik harus melestarikan nilai-nilai fundamental yang telah diterima sebagai konsensus nasional.
  • Badan penyelenggara negara harus menerapkan dan menerapkan semua norma hukum kepada seluruh warga negara (anggota masyarakat), tanpa membeda-bedakan dalam pelaksanaannya berdasarkan tingkat sosial, status sosial, ekonomi, golongan dan mata pelajaran lainnya.

dibandingkan dengan Administrasi Publik harus mewaspadai kecenderungan untuk melawan upaya perubahan, dengan menyimpang dari perilaku standar berdasarkan hak dan kewajiban warga negara, yang berasal dari nilai-nilai dasar daripada aturan hukum konsensus nasional.

3. Administrasi negara membimbing dan mendorong manusia untuk melangkah ke dalam kehidupan masyarakat yang maju dan modern. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Administrasi Publik berperan dalam membawa perubahan sosial, terutama melalui pelaksanaan pembangunan. Upaya ini tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang seperti badai di negara maju dan modern.

Masyarakat semakin percaya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera dan modern. Oleh karena itu, dalam menjalankan aktivitasnya, Administrasi negara pada dasarnya telah berusaha membawa masyarakat ke dalam kehidupan masyarakat yang maju dan modern.

Untuk memenuhi ketiga peran Administrasi Publik dalam kegiatan operasional, Administrasi Publik perlu didukung dalam bentuk kewenangan koersif. Kewenangan ini digunakan untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan yang dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kepentingan umum. Misalnya, untuk mencegah pejalan kaki mengancam atau menyebabkan kecelakaan, setiap pengemudi harus memiliki kartu SIM (SIM). Pengemudi tanpa Surat Izin Mengemudi akan menghadapi tindakan hukum oleh aparat penegak hukum otoritas Publik.

KINERJA ORGANISASI

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja sumber daya manusianya, untuk itu setiap organisasi akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Organisasi yang terpelihara dan berkembang dengan baik akan mampu mendorong organisasi menuju pertumbuhan yang lebih baik. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau kinerja aktual (actual work performance atau prestasi yang dilakukan oleh seseorang). Prestasi kerja sering dipengaruhi oleh keterampilan, kompetensi, pengalaman dan keseriusan tenaga kerja yang terlibat.

Kinerja Organisasi Menurut Setiawan ( 1988 : 8 )

 “Kinerja operasional berkaitan dengan evaluasi kualitas manajemen dan kualitas kinerja tugas atau kegiatan perusahaan. Aspek lain adalah hubungan organisasi dengan lingkungan sosial dan politiknya.

  Kinerja Organisasi Menurut Fynn, 1986; Jackson dan Palmer, 1992 dalam Bryson, 1995. 

Ketika mengevaluasi kinerja organisasi, perlu untuk kembali ke alasan dan tujuan pembentukannya. Sebagai contoh, untuk organisasi swasta yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan, ukuran kinerja organisasi tersebut adalah seberapa banyak yang dapat dihasilkannya (produktivitas), atau tingkat keuntungan yang dicapai organisasi tersebut (tabungan). Pada saat yang sama, dalam organisasi publik, masih sulit menemukan indikator yang tepat untuk mengukur kinerja

Kinerja Organisasi Menurut Dwiyanto ( 1995 )

Mengingat bahwa tujuan dan misi utama dari keberadaan lembaga publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik, operasi organisasi publik hanya dapat dikatakan berhasil jika dapat mencapai tujuannya. tujuan dan tugas.

Kinerja Organisai Menurut Mahsun ( 2006 )

Kinerja adalah gambaran sejauh mana suatu kegiatan atau program atau kebijakan telah dicapai dalam rangka mencapai tujuan, sasaran, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategis organisasi  

Kinerja Organisasi Menurut Mangkunegara ( 2014 : 9 )

Menurut Mangkunegara dalam bukunya Evaluasi Kinerja Personil (2014:9) disebutkan bahwa kinerja adalah hasil dari kualitas dan kuantitas kerja seseorang dalam proses pelaksanaan suatu tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Pendapat di atas mengandung pengertian bahwa pelaksanaan meliputi pengambilan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab seseorang dengan hasil yang diharapkan.

Istilah prestasi sering digunakan untuk merujuk pada pencapaian atau tingkat pencapaian individu atau kelompok. Kinerja dapat diketahui jika individu atau kelompok memiliki kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini datang dalam bentuk tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tanpa tujuan atau target, tidak mungkin dapat diketahui kinerja suatu organisasi karena tidak ada tolak ukurnya.

Kinerja organisasi menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Pasolong dalam bukunya Public Administration Theory (2013: 176) menunjukkan bahwa kinerja organisasi adalah keseluruhan efisiensi organisasi sehubungan dengan kebutuhan yang ditetapkan, keputusan dari setiap kelompok yang terkena dampak melalui upaya sistematis dan peningkatan kapasitas organisasi secara keseluruhan. terus menerus untuk memenuhi kebutuhan mereka secara efektif.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi Publik menurut Siagian (2002), adalah: kompensasi, komitmen organisasi, motivasi kerja, kemampuan kepemimpinan, budaya organisasi, disiplin kerja, kepuasan kerja dan komunikasi.

Kinerja Berhubungan Dengan :

Pertama, aspek input atau sumber daya, seperti 

(1) karyawan (SDM); 

(2) anggaran; 

(3) sarana dan prasarana; 

(4) informasi; dan 

(5) budaya organisasi.

Yang kedua terkait dengan proses manajemen 

(1) perencanaan; 

(2) organisasi; 

(3) implementasi; 

(4) penganggaran; 

(5) pengawasan; 

(6) evaluasi.

Selain faktor internal, perhatian juga harus diberikan pada aspek lingkungan eksternal yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi operasi, seperti kondisi politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan masukan. , seperti pembayar pajak, pembuat kebijakan, dll.

Masing-masing aspek di atas memiliki potensi yang sama untuk muncul sebagai faktor dominan yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik secara positif maupun negatif. Selain itu, untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi berdasarkan misi dan misi organisasi serta faktor-faktor internal dan eksternal yang dihadapi organisasi, diperlukan manajemen strategis. , mengembangkan strategi untuk mengelola isu-isu strategis tersebut.

PERAN ADMINISTRASI PUBLIK DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI

Administrasiada dalam sebuah organisasi. Organisasi memiliki serangkaian tujuan. Administrasimerupakan alat bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Semua kegiatan Administrasi harus selalu menuju tujuan organisasi. Semua kegiatan Administrasiharus dilakukan secara efisien dan efektif agar tujuan organisasi tercapai secara optimal. 

Karena setiap organisasi setidaknya memiliki dua orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama, maka sangat penting untuk mengembangkan kerjasama yang harmonis di antara para anggota organisasi. Administrasi proses adalah tentang mendefinisikan tujuan dan kebijakan, dan mengorganisir sebagai forum untuk mencapai tujuan.

Administrasi mempunyai hubungan yang erat dengan organisasi, Administrasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi, tetapi dapat juga dikatakan bahwa organisasi adalah hasil atau bagian dari Administrasi. Dalam pengembangan organisasi, Administrasijelas berbeda dengan Administrasi, yang juga merupakan aktivitas organisasi. 

Memahami organisasi (Robbins, 1990: 4) sebagai entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar yang memiliki batas-batas yang relatif ditetapkan dan beroperasi secara relatif terus-menerus (terus menerus) untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. 

Definisi ini dapat dipahami bahwa organisasi adalah orang-orang yang berkumpul bersama atau terdiri dari kelompok-kelompok yang bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh, dimana mereka bekerja sama secara sadar untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam suatu sistem dan aturan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 

Beberapa orang berkumpul bersama tetapi tanpa tujuan atau aturan dalam menjalankan aktivitasnya kelompok tidak dapat dianggap sebagai organisasi. Berbagai kebutuhan organisasi modern seperti saat ini sangat membutuhkan Administrasi Publik. Setiap organisasi yang ada, baik Administrasi maupun swasta, tidak dapat menjadikan Administrasi Publik seperti proses sehari-hari. Administrasi Publik memegang peranan yang sangat penting bagi organisasi, terutama untuk memperlancar pekerjaan, pendataan, kegiatan surat menyurat, dan memperlancar proses fasilitasi kondisi suatu birokrasi atau lembaga.

Ilmu Administrasi Publik telah mencakup hal-hal penting dalam kehidupan organisasi. Administrasi Publik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah utama organisasi dan memiliki kemampuan untuk membentuknya dalam proses pembuatan kebijakan dan dapat mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Keteraturan kehidupan organisasi menjadi kriteria keberhasilan Administrasi Publik sehingga dapat menunjang kehidupan organisasi yang sukses.

Pentingnya peran Administrasi Publik dalam organisasi juga dijelaskan oleh:

  1. Dalam kehidupan masyarakat modern terjadi perubahan dari model kehidupan di segala bidang menjadi model kehidupan yang berbasis kerjasama organisasi.
  2. Pola kehidupan berorganisasi (organizational life) berkaitan dengan pola kehidupan modern dan pemikiran rasional serta tata kerja. Cara berpikir dan bekerja yang rasional ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
  3. Cara berpikir dan bekerja rasional modern bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam mencapai tujuan.
  4. Untuk berpikir dan bekerja secara bijaksana dengan teknologi modern dan dengan model kehidupan organisasi modern menuju efisiensi dan efektivitas memerlukan Administrasi(Prajudi Atmosudirjo, 1980: 24).

KESIMPULAN

Administrasi Publik memegang peranan yang sangat penting bagi organisasi, terutama untuk memperlancar pekerjaan, pendataan, kegiatan surat menyurat, dan memperlancar proses fasilitasi kondisi suatu birokrasi atau lembaga.

PeranAdministrasi negara mempunyai peranan penting, yaitu karena Administrasi Publik berperan menstabilkan kepentingan masyarakat, dan Administrasi Publik berperan mengatur, membimbing dan mempercepat perubahan sosial. membawa dan mendorong manusia untuk melangkah ke dalam kehidupan sebagai masyarakat yang maju dan modern.

Sedangkan peran Administrasi negara dalam meningkatkan kinerja organisasi adalah Administrasi negara telah mencakup hal-hal penting dalam kehidupan organisasi. Administrasi Publik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah utama organisasi dan memiliki kemampuan untuk membentuknya dalam proses pembuatan kebijakan dan dapat mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Keteraturan kehidupan organisasi menjadi kriteria keberhasilan Administrasi Publik sehingga dapat menunjang kehidupan organisasi yang sukses.