Komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang berbeda budaya, baik itu ras, etnis, sosial ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan tersebut. Komunikasi lintas budaya terus berkembang, apalagi masyarakat dapat berkomunikasi dengan bebas akibat perkembangan teknologi.
Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan diterima oleh masyarakat dan berlangsung terus dari generasi ke generasi. Berkomunikasi melalui perbedaan adalah hasil dari keragaman, pengalaman, nilai, dan perspektif dari masing-masing budaya. Hamid Mowlana menyebutkan jika komunikasi antar budaya sebagai human flow across national boundaries. Komunikasi antar budaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang memiliki perbedaan dalam budayanya (Fred E. Jandt )
Pengertian Komunikasi Antar Budaya
 |
Prinsip Komunikasi Antar Budaya |
Komunikasi antar budaya ialah sebuah proses negosiasi atau pertukaran dari sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok ( Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa )
Selain itu, komunikasi antarbudaya dilakukan dengan:
- Negosiasi untuk melibatkan orang dalam pertemuan lintas budaya juga melibatkan topik yang kontroversial. Simbol itu sendiri tidak memiliki arti, tetapi bisa berarti sesuatu dalam konteks dan makna itu dinegosiasikan atau diperebutkan.
- Melalui pertukaran sistem tanda yang tunduk pada kesepakatan antara aktor yang berkomunikasi, keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.
- Merupakan panduan perilaku budaya yang tidak diprogram sebelumnya tetapi berguna karena memengaruhi perilaku kita.
Menunjukkan fungsi suatu kelompok sehingga kita dapat membedakan diri kita dari kelompok lain dan mendefinisikan diri kita dengan cara yang berbeda. Selain itu, kajian komunikasi antarbudaya bersumber dari sejumlah kajian ilmiah lainnya, seperti linguistik sosial, sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi.
Untuk lebih memahami tentang Prinsip Komunikasi Antar Budaya Anda Bisa Membeli Buku Komunikasi Antar Budaya
Di antara keempat kajian ilmiah tersebut, psikologi menjadi acuan utama untuk menjelaskan komunikasi antarbudaya, khususnya psikologi antarbudaya.
Prinsip Komunikasi Antar Budaya
Prinsip komunikasi pada hakekatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari pengertian atau hakikat komunikasi. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Menurut Ahmad Sultra Rustan dan Nurhakki Hakki dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2017), prinsip komunikasi merupakan landasan atau prinsip ideologi dalam membahas komunikasi.
Setiap ahli komunikasi memiliki istilah yang berbeda untuk menggambarkan prinsip komunikasi. Misal seperti William B. Gudykunst dan Young Kim menyebutnya sebagai hipotesis komunikasi. Sementara itu, beberapa profesional media di Indonesia, seperti Hafied Cangara, telah mencetuskan istilah aspek media.
1. Relativitas bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran serta perilaku paling banyak diungkapkan oleh para antropolog linguistik. Pada akhir 1920-an dan sepanjang 1930-an, ciri-ciri bahasa diusulkan untuk memengaruhi pemrosesan kognitif kata-kata. Karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda dalam karakteristik semantik dan strukturalnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa penutur bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.dunia.
2. Bahasa adalah cermin budaya
Bahasa tentu mencerminkan suatu budaya. Semakin besar perbedaan budaya, semakin terlihat perbedaan komunikasi, baik dalam isyarat linguistik maupun non-verbal. Semakin besar perbedaan antara budaya, semakin sulit untuk berkomunikasi.
3. Mengurangi ambiguitas lintas budaya
Seperti yang diketahui Grameds, semakin besar perbedaan antar budaya, semakin besar ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi. Sebagian besar komunikasi kita ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian ini sehingga kita dapat mendeskripsikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain dengan lebih baik.
Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan berkomunikasi dengan lebih bermakna.
4. Perbedaan antar budaya
Semakin besar perbedaan antar budaya, semakin besar disiplin diri peserta saat berkomunikasi. Ini memiliki konsekuensi positif dan negatif. Sisi positifnya, kesadaran diri ini bisa membuat kita lebih waspada. itu mencegah kita mengatakan hal-hal yang tampaknya tidak bijaksana atau tidak pantas. Dan hal negatif tersebut tentunya akan menyebabkan kita menjadi terlalu berhati-hati, ragu-ragu dan kurang percaya diri.
5. Interaksi Awal dan Perbedaan Antar Budaya
Perbedaan antar budaya penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita selalu menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
6. Memaksimalkan Hasil Interaksi
Kita tentu berusaha memaksimalkan hasil interaksi Pada komunikasi antar budaya seperti pada semua komunikasi, . Tiga konsekuensi yang didiskusikan oleh Sunnafrank (1989) menunjukkan implikasi penting bagi komunikasi lintas budaya. Misalnya, orang akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka yakini akan menghasilkan hasil yang positif.
7. Komunikasi sebagai proses simbolik
Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi Deddy Mulyana (2010), komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran simbol, tanda, tanda atau gambar dari komunikator kepada komunikator. Karena simbol atau lambang digunakan untuk mewakili sesuatu atas kesepakatan sekelompok orang.
8. Setiap perilaku memiliki potensi komunikatif,
yang berarti bahwa segala bentuk komunikasi nonverbal, khususnya perilaku manusia, dapat dipahami sebagai stimulus bagi orang lain. Tingkah laku manusia, seperti gerakan tubuh dan ekspresi wajah, dapat diinterpretasikan oleh orang lain, meskipun orang tersebut tidak benar-benar ingin berkomunikasi.
9. Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi relasional
Prinsip komunikasi ini menjelaskan bahwa setiap pesan komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi relasional. Ukuran isi dilihat dari isi pesan. Sedangkan aspek relasional dapat dilihat dari cara seseorang menyampaikan pesannya.
10. Komunikasi terjadi pada berbagai tingkat kesengajaan
yang berarti bahwa komunikasi dapat dibangun dari peristiwa yang sama sekali tidak disengaja, hingga bentuk komunikasi yang direncanakan dan dilaksanakan. Pertimbangan bukanlah syarat komunikasi, bahkan ketika seseorang tidak bermaksud menyampaikan pesan. Namun, perilaku satu orang dapat dijelaskan oleh orang lain.
11.Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator baik verbal maupun nonverbal disesuaikan dengan konteks tempat, ruang dan waktu. Lokasi berarti tempat berlangsungnya komunikasi. Fisika dan Ruang meliputi iklim, suhu, intensitas cahaya dan lain-lain. Sedangkan waktu menunjukkan kapan pesan komunikasi dikirimkan.
12. Komunikasi berkaitan dengan antisipasi komunikator
yang berarti komunikasi membutuhkan perilaku yang sesuai dengan orang lain. Oleh karena itu, sikap yang akan diambil harus diantisipasi terlebih dahulu. Antisipasi membuat orang lebih rileks dan tenang dalam berkomunikasi.
13. Komunikasi Sistemik
Baik sistem internal maupun eksternal mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Sistem internal adalah semua yang dilakukan dalam komunikasi. Sedangkan, sistem eksternal adalah keadaan lingkungan. Kedua sistem tersebut meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan latar belakang budaya, nilai-nilai, adat istiadat, pengalaman, pendidikan, dan lingkungan keluarga.
14. Semakin mirip latar belakang sosial dan budaya
Semakin efektif komunikasi tersebut. Karena kedua belah pihak memiliki arti yang sama untuk simbol yang dipertukarkan.
15. Komunikasi bersifat tidak berurutan,
yaitu komunikasi melibatkan tanggapan sebagai bukti bahwa pesan itu dikirim, diterima, dan dipahami. Jadi proses komunikasi tidak berurutan atau dalam artian tidak berlangsung satu arah.
16. Komunikasi adalah Proses, Dinamis dan Transaksional
Komunikasi adalah suatu proses yang berkesinambungan dimana setiap peserta komunikasi saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain. Hal ini terlihat dari proses pengiriman dan penerimaan pesan.
17. Komunikasi tidak dapat diubah
Siapa pun yang berkomunikasi tidak dapat mengontrol dampak yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirim. Pesan yang dikirimkan tidak dapat dikendalikan atau dibuang oleh komunikator.
18. Komunikasi bukanlah obat untuk segala masalah
Prinsip komunikasi ini menjelaskan bahwa komunikasi bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah. Karena komunikasi hanyalah salah satu faktor pendukung dalam pemecahan masalah.
Itu karena komunikasi antar budaya itu sulit, dan mungkin anda akan menghindarinya. Jadi, misalnya, andaakan memilih untuk berbicara dengan teman sekelas yang memiliki lebih banyak kesamaan dengan Anda daripada mereka yang sangat berbeda.
Bentuk komunikasi antar budaya
Komunikasi antarbudaya tentu mengambil bentuknya. Berikut bentuk-bentuk komunikasi antar budaya, yaitu:
1. Komunikasi Internasional
Komunikasi internasional atau komunikasi internasional adalah bentuk komunikasi antar budaya yang terjadi antara dua negara atau lebih. Bentuk ini dapat dilihat dari jenis-jenis diplomasi dan propaganda yang sering dikaitkan dengan kondisi antar budaya atau transcultural dan interracial atau antar ras.
Bentuk komunikasi ini cenderung menyangkut kepentingan satu negara dengan negara lain termasuk masalah ekonomi, politik, pertahanan dan lain-lain.
2. Komunikasi antar ras
Komunikasi antar ras atau antar ras adalah suatu bentuk komunikasi yang terjadi ketika terjadi interaksi atau proses komunikasi antara individu atau kelompok yang berbeda ras. Bentuk komunikasi ini memiliki ciri utama bahwa komunikator dan orang yang dikomunikasikan berasal dari ras yang berbeda. Ras sendiri adalah penggolongan sekelompok individu berdasarkan ciri-ciri biologis.
3. Komunikasi antar masyarakat
Komunikasi antaretnis atau komunikasi antaretnis adalah suatu bentuk komunikasi yang proses komunikasinya berasal dari kelompok etnis yang berbeda. Kelompok etnis adalah kelompok orang yang dicirikan oleh bahasa dan asal yang sama. Oleh karena itu, komunikasi antaretnis adalah komunikasi antarbudaya.
Faktor munculnya komunikasi antar budaya
Dalam munculnya komunikasi antar budaya, ada beberapa faktor, yaitu:
1. mobilitas
Bepergian dari satu negara ke negara lain bukan lagi sesuatu yang istimewa atau kegiatan seperti ini sudah menjadi kegiatan komunal. Ini terjadi karena peluang bisnis dan pendidikan yang menggiurkan dijamin. Jadi ada pergerakan besar dan ada banyak budaya berbeda yang berkumpul di area yang sama.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi juga mempengaruhi adanya komunikasi antar budaya. Misalnya, negara Indonesia yang ekonominya sedang berkembang akan bergantung pada negara yang tingkat ekonominya tinggi. Sehingga terjadi pergeseran kerja dan terjadi kesatuan budaya internal
3.Teknologi
Teknologi ini berkembang pesat belakangan ini. Dengan demikian, teknologi ini juga berpotensi untuk menyebarkan budaya secara luas di suatu bidang yang dapat mempengaruhi budaya bangsa. Dengan demikian, teknologi dapat membuat komunikasi lintas budaya menjadi lebih mudah dan nyaman. Cepat atau lambat, teknologi dapat memengaruhi pertukaran budaya berskala besar.
4. Imigrasi
Bukan lagi orang asing, saat kita memasuki rumah kita sendiri, kita mendapati diri kita dikelilingi oleh orang asing. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan imigrasi untuk selamanya. Sehingga terjadilah penyatuan budaya yang biasa disebut akulturasi. Akulturasi merupakan sumber komunikasi antarbudaya.
5. Kebijakan
Kepentingan politik juga berkontribusi pada munculnya komunikasi antar budaya. Seperti saat Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia, atau sebaliknya saat Presiden Jokowi berkunjung ke Australia. Itu adalah kunjungan ke negara ini yang membawa komunikasi antar budaya.
Manfaat mempelajari komunikasi antar budaya
Berbeda halnya dengan komunikasi lintas budaya. Komunikasi terletak pada cara hidup atau gaya hidup seseorang yang berbeda-beda dan seringkali menimbulkan kesalahpahaman antar individu saat berkomunikasi. Oleh karena itu, kajian tentang komunikasi antar budaya ini sangat diperlukan.
Jika kita ingin mempelajari komunikasi antar budaya ini, kita akan diuntungkan dengan berkomunikasi. Ini seperti ketika Anda bertemu orang yang cara hidupnya berbeda dengan kita. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman bahkan konflik saat berkomunikasi dengan orang tersebut.
Kemudian keuntungan lain yang bisa kita dapatkan adalah ketika pada orang ketiga kita melihat dua orang berkelahi karena komunikasi mereka salah paham satu sama lain. Nah disitulah kita bisa menjembatani keduanya sampai kesalahpahaman itu beres.