Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sentralisasi, Desentralisasi Dan Dekonsentrasi

SENTRALISASI, DESENTRALISASI DAN DEKONTRASI - Konsep Sentralisasi dan Desentralisasi banyak diterapkan di berbagai bidang di Indonesia, yaitu bidang politik dan fiskal. Sebenarnya, apa yang kita maksud dengan Sentalisasi dan desentralisasi ?

Sentralisasi berasal dari kata bahasa Inggris “centre” yang berarti di tengah atau pusat. Sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang berpusat pada pemerintah pusat.

Desentralisasi, yaitu pendelegasian untuk mengambil keputusan. Istilah sentralisasi dan desentralisasi ada dalam organisasi dan sistem pemerintahan.

Mengutip Wikipedia, desentralisasi merupakan bentuk pemberdayaan bagi unit atau manajer level bawah dalam suatu struktur organisasi. Sedangkan menurut Pasal 1 UU No. 32 Tahun 2004, desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah kepada daerah otonom untuk menjalankan dan mengurus pemerintahan dalam sistem negara kesatuan republik Indonesia.

Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi 

Sentralisasi, Desentralisasi  Dan Dekontrasi
Sentralisasi, Desentralisasi  Dan Dekontrasi

Istilah sentralisasi dan desentralisasi berkaitan dengan sistem pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemusatan adalah penyatuan segala sesuatu dalam satu tempat yang dianggap sentral. Dalam sistem pemerintahan, sentralisasi melibatkan kewenangan pemerintah pusat. 

Pengertian Sentralisasi

Pengertian sentralisasi Secara etimologis, kata desentralisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "CENTRE" yang artinya pusat atau tengah. Secara terminologi, sentralisasi adalah model negara yang memusatkan semua keputusan politik, ekonomi, dan sosial di satu tempat, yaitu pemerintah pusat.

Definisi ini didasarkan pada sudut pandang B.N Marbun dalam “Kamus Politik”. Adanya sentralisasi memberikan kekuasaan yang paling besar kepada pemerintah pusat, yaitu pemerintah pusat mengeluarkan keputusan dan kebijakan menurut undang-undang. 

Ciri Ciri Sentralisasi

Dengan pemikiran ini, diskusi ini berfokus pada karakteristik sentralisasi. Ada juga fitur fokus sebagai berikut:

  • Kebijakan umum juga dapat dibuat lebih mudah di semua wilayah.
  • Proses pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena dapat ditentukan secara terpusat.
  • Munculnya konsentrasi semua kekuasaan di pemerintah pusat
  • Segala sesuatu yang berhubungan dengan politik dan administrasi dapat dikelola oleh pemerintah pusat.
  • Ada kesatuan dalam manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi. Sistem komando yang dipegang oleh pemerintah pusat dapat memudahkan koordinasi
  • Perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi diintegrasikan oleh manajemen terpadu

Jenis - Jenis Sentralisasi

Ada beberapa jenis sentralisasi yang dapat diterapkan perusahaan dalam pengelolaannya, seperti:

1. Sentralisasi Departemen

Jenis sentralisasi tergantung pada departemen yang berbeda dalam suatu organisasi. Setiap instansi memiliki kantor sendiri atau pemimpin yang membuat keputusan untuk iuntansi tersebut

2. Sentralisasi Manajemen

Jenis sentralisasi ini adalah yang paling umum di mana satu orang atau departemen membuat semua keputusan untuk seluruh organisasi. 

3. Sentralisasi geografis

Jenis sentralisasi Geografis sering terlihat di perusahaan besar dengan fasilitas di beberapa daerah. Setiap lokasi memiliki pemimpin atau tim kepemimpinannya sendiri yang membuat keputusan untuk lokasi tersebut.

Tujuan Sentralisasi

Tentu saja, sistem ini memiliki tujuan. Tujuan sentralisasi adalah sebagai berikut:

  • Untuk dapat mencegah agar masing-masing daerah tidak merdeka, berpotensi menimbulkan konflik kepentingan atau bahkan perpecahan. Dapat memfasilitasi adopsi dan implementasi kebijakan publik di setiap daerah.
  • Dapat memfasilitasi dan mempercepat pengambilan keputusan, yang secara tidak langsung menunjukkan kepemimpinan yang kuat.

Keunggulan Sentralisasi

Secara teoritis, sentralisasi juga memiliki keunggulan atau kelebihan. Keunggulan  Sentralisasi diantaranya:
  • Organisasi menjadi lebih efisien dan ramping.
    Ketika keseluruhan kinerja organisasi menjadi tersentralisasi, pengambilan keputusan juga akan menjadi lebih mudah.
  • Perencanaan dan pengembangan organisasi yang lebih terintegrasi
    Tidak perlu terlalu banyak tingkat koordinasi antara unit pembuat keputusan dan orang-orang yang akan melaksanakan atau dipengaruhi oleh pengambilan keputusan. 
  • Peningkatan resource sharing dan sinergi
    Sumber daya dapat dikelola lebih efisien karena dilakukan lebih terpusat.
  • Mengurangi redudansi aset dan fasilitas lainnya
    Aset dapat digunakan bersama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda.
  • Perbaikan koordinasi
    Koordinasi menjadi lebih mudah melalui kesatuan komando.
  • Pemusatan expertise
    Keahlian anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pemimpin dapat memberdayakan.

Kekurangan Sentralisasi

Tentu saja, selain kelebihan, semuanya memiliki kekurangan. Berikut kelemahan sentralisasi. 
  • Mengurangi kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan
    Pengambilan keputusan terpusat seringkali tidak memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
  • Menciptakan motivasi dan deterrence untuk pengembangan unit organisasi
    Para anggota organisasi akan sulit mencapai potensi penuh mereka karena kurangnya sarana dan dominasi pimpinan puncak.
  • Kurangi kecepatan dalam menanggapi perubahan lingkungan
    Organisasi sangat bergantung pada daya tanggap beberapa kelompok orang.
  • Meningkatnya kompleksitas dalam pengelolaan
    Manajemen organisasi lebih rumit karena banyak masalah di tingkat unit organisasi yang lebih rendah.
  • Sudut pandang lebar tapi kedalamannya kurang
    Pemimpin organisasi akan membuat keputusan berdasarkan perspektif seluruh organisasi dengan sedikit atau tanpa pertimbangan seperti apa implementasinya nanti. Efek positif dan negatif dari sentralisasi di beberapa daerah
  • Sudut pandang lebar tapi kedalamannya kurang
    Pemimpin organisasi akan membuat keputusan berdasarkan perspektif seluruh organisasi dengan sedikit atau tanpa pertimbangan seperti apa implementasinya nanti.

Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi dalam Beberapa Bidang

1. Aspek ekonomi

Dari segi ekonomi, dampak positif yang dibawa oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian akan lebih berorientasi dan juga lebih tertib karena dalam sistem ini hanya pusat yang akan mengatur perekonomian.

Namun dampak negatifnya adalah seolah-olah daerah hanya akan dijadikan alat dan tidak dibiarkan untuk menyesuaikan kebijakan ekonominya masing-masing, yang akan mengakibatkan konsentrasi keuangan pada pemerintah pusat. 

2. Sosial budaya

Dari segi sosial dan budaya, bagi negara kita, Indonesia, dengan sistem sentralisasi ini, perbedaan budaya setiap daerah dapat disatukan. Dengan demikian, setiap daerah akan mampu menonjolkan budayanya masing-masing dan akan mendukung semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Namun, dampak negatif dari sistem ini adalah pemerintah pusat akan lebih dominan dalam menjalankan semua kegiatan kenegaraan. Dengan dominasi pemerintah pusat, hal ini akan menghilangkan keberadaan daerah sebagai pemerintah daerah dengan dinamika sosial budayanya yang khas. 

Jika dibiarkan lebih lama, akan menimbulkan ketergantungan pada pemerintah pusat, yang pada akhirnya akan mematikan kreativitas dan inisiatif membangun daerah mereka.

3. Keamanan dan politik

Dari segi keamanan, dampak positif dari sistem ini adalah keamanan lebih terjamin dan konflik jarang terjadi. Dalam ranah politik, pemerintah daerah tidak perlu khawatir dengan permasalahan yang timbul dari perbedaan pengambilan keputusan karena semua keputusan telah dikoordinasikan oleh pemerintah pusat. 

Dengan begitu, pemerintah daerah menerima begitu saja. Dampak negatif terhadap keamanan adalah organisasi militer akan menjadi lebih penting, sehingga organisasi militer akan memiliki lebih banyak tawaran daripada yang lain.

Dalam bidang politik, efek negatif dari sistem ini adalah akan terjadi kemandulan di daerah karena ketergantungan yang terus menerus hanya pada keputusan pemerintah pusat. Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan juga akan lebih lama dan implementasinya akan terhambat.

Contoh Sistem Sentralisasi

Ada beberapa contoh sistem terpusat di negara kita seperti:
  • Lembaga Keamanan Negara yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) melindungi Indonesia di tiga titik yaitu darat, laut dan udara
  • Bank Indonesia (BI) adalah pusat pengaturan dari semua kebijakan fiskal dan moneter.
  • Dalam sistem pemerintahan Indonesia lama di era Orde Baru, sistem ini meletakkan semua kekuasaan di tangan pemerintah pusat.
Namun, untuk saat ini, pemerintahan baru Indonesia hanya dapat menerapkan sentralisasi di beberapa bidang seperti hubungan internasional, peradilan, pertahanan dan keamanan, keuangan, dan pemerintahan bersama. 

Sistem pemerintahan Indonesia yang lama pada masa Orde Baru, menempatkan semua kekuasaan di tangan pemerintah pusat. Saat ini, banyak negara masih menjalankan sistem pemerintahan terpusat. Misalnya China dan Korea Utara. 

Sentralisasi memiliki kelemahan yaitu pemerintah pusat memiliki kebijakan dan pengambilan keputusan. Ini dapat menguntungkan satu pihak dan memperpanjang waktu pengambilan keputusan. 

Dari pengertian di atas, sentralisasi adalah pemusatan semua lembaga negara, baik politik maupun administratif, di dalam pemerintahan pusat. Badan politik adalah badan pembuat kebijakan, sedangkan badan administratif adalah lembaga pelaksana kebijakan. Misalnya, suatu negara memusatkan kekuasaan di tangan presiden dan menteri. Namun, kebijakan dan keputusan tidak didistribusikan kepada pejabat daerah dan otonom.

Pengertian Desentralisasi

Selain sentralisasi, ada istilah yang umumnya dikaitkan dengan sentralisasi. yaitu desentralisasi. 

Berikut adalah penjelasan tentang desentralisasi

Desentralisasi berarti kebalikan dari sentralisasi. Dalam buku “Otonomi Daerah, Etnonasionalisme, dan Masa Depan Indonesia”, desentralisasi adalah kekuasaan untuk membuat keputusan dan kebijakan kepada para manajer atau orang-orang di tingkat yang lebih rendah dari suatu organisasi. 

Kata desentralisasi berasal dari bahasa latin, de artinya bebas dan centrum artinya pusat. Jika digabungkan menjadi Decentrum out of center. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 32 Tahun 2004, desentralisasi adalah penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus segala urusan pemerintahan dalam negara.

Sedangkan menurut UU No. 5 Tahun 1974 tujuan pendelegasian adalah untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan selanjutnya menciptakan otonomi (kebebasan penduduk daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingannya).

Tujuan Desentralisasi

Sistem desentralisasi memiliki beberapa tujuan,yaitu:
  • Mencegah sentralisasi keuangan di pemerintah pusat.
    Hal ini merupakan upaya untuk mendemokratisasi pemerintahan daerah agar warga ikut serta dalam tanggung jawab menjalankan pemerintahan.
  • Mengembangkan program peningkatan sosial ekonomi di tingkat lokal. 

Jenis Desentralisasi

Setelah memahami pengertian dan tujuan desentralisasi, berikut jenis-jenis desentralisasi.

Desentralisasi Politik

Desentralisasi politik bertujuan untuk memberi warga negara atau beberapa pejabat terpilih lebih banyak kekuatan dalam pengambilan keputusan publik. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan bentuk pemerintahan yang lebih partisipatif dengan memberikan pengaruh yang lebih besar kepada warga atau perwakilan mereka dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan rencana.

Desentralisasi Administrasi

Desentralisasi ini melibatkan realokasi otoritas, tanggung jawab, dan sumber daya keuangan untuk memberikan layanan publik dari pemerintah pusat ke unit lokal dari lembaga pemerintah, pemerintah daerah, atau badan atau perusahaan publik semi-otonom.

Desentralisasi Keuangan/Fiskal

Akuntabilitas/ Tanggung Jawab keuangan merupakan elemen penting dari desentralisasi ini. Pemerintah daerah dan organisasi swasta harus memiliki tingkat pendapatan yang cukup yang dihasilkan secara lokal atau disalurkan melalui pusat untuk menjalankan fungsi ini secara efektif. Selain itu, desentralisasi ini juga akan memberdayakan keputusan pengeluaran.

Desentralisasi Pasar

Desentralisasi pasar melibatkan pengalihan tanggung jawab pasar dari sektor publik ke sektor swasta, termasuk bisnis dan LSM.Reformasi hukum konstitusional serta pengesahan undang-undang baru akan dilibatrkan pada Desentralisasi Pasar . 

Desentralisasi Lingkungan

Dengan desentralisasi lingkungan hidup, pemerintah dapat lebih menguasai hutan, air, mineral, satwa liar dan sumber daya lain yang dimilikinya. Mendelegasikan kontrol kepada pemerintah daerah atau lokal telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengatasi masalah seperti penggunaan lahan ilegal, zonasi, perusakan lingkungan, dan pertambangan.

Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi

1. Aspek ekonomi

Efek positif desentralisasi dari segi ekonomi adalah pemerintah daerah dapat lebih mudah mengelola sumber daya alamnya, yang dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.

Dampak negatifnya dapat menimbulkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) jika ada pejabat daerah yang tidak tepat. 

2. Sosial budaya

Dari segi sosial budaya, desentralisasi memberikan dampak positif berupa penguatan ikatan sosial budaya daerah dan pengembangan budaya daerah.

Efek negatif dari desentralisasi ini adalah setiap daerah dapat bersaing untuk ekspresi budaya. Dengan demikian, secara tidak langsung rasa solidaritas dan persatuan dapat memudar.

3. Keamanan dan politik

Efek positif desentralisasi dalam bidang politik adalah daerah akan lebih proaktif dalam mengelola wilayahnya karena keputusan dan kebijakan diputuskan oleh pemerintah daerah.

Sedangkan dampak negatifnya adalah adanya kehebohan yang berlebihan jika wewenang disalahgunakan untuk kepentingan suatu golongan, kelompok tertentu atau kepentingan pribadi.

Contoh Sistem Desentralisasi

Contoh sistem desentralisasi adalah sistem pemerintahan di Indonesia saat ini. Diadopsi sistem otonomi daerah yang memberikan kewenangan dan kebijakan kepada pemerintah daerah. Dengan demikian, suatu daerah dapat mencapai pemerataan pembangunan dan peningkatan potensi daerah. 
  • Pelayanan pajak di kantor pajak
  • Presiden Negara Bagian memberikan hak untuk menyelenggarakan ASEAN Games di berbagai wilayah kepada otoritas lokal
Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa sentralisasi adalah suatu tempat yang dianggap sentral. Nah, Grameds adalah penjelasan tentang sentralisasi yang dilengkapi dengan penjelasan tentang desentralisasi dan desentralisasi. Semoga pembahasan diatas bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.

Tujuan dari Asas Desentralisasi

Tujuan keseluruhan dari manajemen desentralisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya itu, pemberdayaan top-down juga harus membentuk delegasi yang mampu mengambil keputusan secara mandiri. 

Apa saja prinsip pendelegasian?

Prinsip desentralisasi terbagi menjadi empat hal, antara lain:
  • Desentralisasi sebagai pengalihan kewenangan dan kekuasaan.
  • Desentralisasi sebagai pemberdayaan dan otoritas.
  • Desentralisasi adalah pembagian, pelaksanaan, perencanaan, dan alokasi kekuasaan dan wewenang.
  • Desentralisasi sebagai sarana pembagian dan pembentukan pemerintahan. 
Secara umum, desentralisasi terjadi antara pihak-pihak yang berada di puncak struktur organisasi dan pihak-pihak yang berada di bawahnya. Misalnya, antara lembaga swadaya pusat dan lembaga swadaya daerah.

Kelebihan Dan Kekurangan Desentralisasi

Penerapan desentralisasi pengelolaan dinilai memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Kelebiahan

Berikut manfaat penerapan prinsip desentralisasi pada pemerintahan:

1. Meningkatkan efisiensi

Penerapan prinsip desentralisasi dapat meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan di semua daerah. Dengan demikian, pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi langsung dari pemerintah pusat untuk menangani atau memperbaiki masalah tertentu.

2. Memperpendek Birokrasi

Proses birokrasi dapat dipersingkat dan mengurangi langkah-langkah prosedural sehingga sistem pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.

3. Meringankan Pemerintah Pusat

Pemberian wewenang kepada  pemerintah daerah dapat meringankan beban pemerintah pusat dalam beberapa hal 

4. Kemajuan daerah dapat merata

Dengan menerapkan prinsip desentralisasi, pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan kemajuan daerahnya masing-masing. Semoga daerah-daerah tertinggal dapat lebih diperhatikan dan dikembangkan.

Kelemahan Desentralisasi

Selain kelebihannya, berikut adalah kekurangan penerapan prinsip desentralisasi pada pemerintahan:

1. Mengurangi peran pemerintah pusat

Karena sudah dikelola oleh pemerintah daerah, peran pemerintah pusat dapat dikurangi dalam penyelenggaraan pemerintahan. 

2. Mendorong pemahaman kedaerahan

Asas desentralisasi dapat memicu kuatnya paham kedaerahan, yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

3. Kebijakan Tiap  Daerah berbeda 

Karena memegang kewenangannya masing-masing, pemerintah daerah masing-masing dapat memiliki kebijakan sendiri-sendiri dan berbeda dengan daerah lain.

Contoh Penerapan Sistem Desentralisasi

Ada beberapa  bidang  di Indonesia yang menganut sistem desentralisasi, yaitu? 

1. Desentralisasi Pemerintahan Daerah

Saat ini Indonesia menganut sistem desentralisasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana pemerintah pusat memberikan wewenang kepada  pemerintah daerah untuk menjalankan daerah otonomnya, sejalan dengan sistem negara yang berlaku.

Dengan diberlakukannya hirarki ini diharapkan akan membuka peluang dan platform yang lebih luas bagi partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi.

2. Desentralisasi keuangan / Fiskal

Industri perpajakan juga menganut mekanisme desentralisasi pengelolaan yaitu penyerahan hak administrasi perpajakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah dan pemungutan pajak, kecuali pajak pusat. 

Desentralisasi dalam industri pajak

Khusus di Indonesia, industri perpajakan resmi menerapkan sistem desentralisasi sejak tahun 2001 hingga sekarang. Pemerintah pusat memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah dan memungut pajak.

Dengan penerapan prinsip ini diharapkan pembangunan daerah akan lebih berhasil dan kualitas pelayanan publik di setiap daerah akan meningkat. Selain itu, desentralisasi fiskal perlu menjaga kesinambungan kebijakan fiskal secara makro.

Contoh desentralisasi Fiskal 

Salah satu komponen belanja negara yang sangat berperan penting dalam instrumen kebijakan fiskal adalah transfer ke daerah dan dana desa. Hal ini untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal untuk mendorong pembangunan daerah dengan tujuan utama; peningkatan kualitas pelayanan publik (public services) dan perlindungan sosial (bansos).

Dalam struktur pengeluaran pemerintah dalam APBN, rekening tabungan mencakup 2 bagian utama, yaitu:
  • Jelajah (TKD):
  • Diserahkan ke provinsi, kabupaten, dan kota.
  • Bank desa:
  • Berikan ke desa.

Dekonsentrasi

Ada pula yang menjalankan atau menggabungkan sistem Sentralisasi dan Desentralisasi yaitu Dekontralisasi. Berikut adalah penjelasan mengenai dekonsentrasi.

Pengertian Dekonsentrasi

Dekonsentrasi ialah pelimpahan kekuasaan dan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah maupun badan lain namun hanya urusan administrasi saja, sedangkan yang lainnya masih tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, asas ini dapat dikatakan sebagai kombinasi antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi.

Tujuan Dekonsentrasi

Ada pula tujuan diselenggarakannya asas dekonsentrasi ini adalah
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum
  • Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem administrasi negara
  • Terwujudnya keserasian hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan di daerah
  • Terpeliharanya keselarasan pelaksanaan pembangunan nasional
  • Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kelebihan Dekonsentrasi

  • Secara politis dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap kebijakan yang diadakan oleh pemerintah pusat
  • Secara ekonomi dapat membantu pemerintahan dapat membantu pemerintah memudahkan akses informasi
  • Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara pemerintah dengan rakyat
  • Mengamankan kebijakan pemerintah dalam segala bidang
  • Media yang efektif untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa

Kekurangan Dekonsentrasi

  • Biaya yang dibutuhkan akan besar
  • Keputusan yang diambil akan relatif memakan waktu lama
  • Sulitnya koordinasi karena bertambah kompleksnya struktur pemerintahan
  • Keseimbangan kepentingan daerah akan mudah terganggu
  • Berkemungkinan memunculkan fanatisme daerah

Dampak Positif dan Negatif Dekonsentrasi

Dampak Positif
  • Secara politis, eksistensi dekonsentrasi akan bisa mengurangi keluhan di daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
  • Secara ekonomis, aparat dekonsentrasi bisa membantu pemerintah dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan lewat aliran informasi yang intensif yang disampaikan dari daerah ke pusat. Memungkinkan komunikasi langsung antara pemerintah dan warga negara.
  • Kehadiran perangkat desentralisasi di daerah dapat menjamin pelaksanaan kebijakan negara atau nasional di bidang politik, ekonomi, dan administrasi.
  • Dapat menjadi alat yang efektif untuk memastikan persatuan nasional dan integritas wilayah.
  • dampak negatif
  • Koordinasi menjadi lebih sulit karena struktur pemerintahan menjadi lebih kompleks.
  • Keseimbangan dan keharmonisan antar kepentingan daerah yang berbeda semakin mudah terganggu.
  • Mendorong munculnya fanatisme kedaerahan.
  • Keputusan relatif panjang. Biaya yang dibutuhkan cukup besar
Sumber Tambahan @Gramedia.com