Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GEJALA HEPATITIS DAN CARA MENGATASINYA

GEJALA HEPATITIS DAN CARA MENGATSINYA


HEALTH - Hepatitis ialah infeksi pada hati atau liver. Hepatitis dapat berasal dari infeksi virus, juga bisa berasal dari keadaan atau penyakit lain, seperti rutinitas konsumsi alkohol, pemakaian beberapa obat spesifik, atau penyakit autoimun. Bila berasal dari infeksi virus, hepatitis dapat menyebar.

Hepatitis diikuti dengan timbulnya tanda-tanda berbentuk demam, ngilu persendian, ngilu perut, dan penyakit kuning. Hepatitis bisa memiliki sifat kronis (cepat dan mendadak) atau akut (perlahan-lahan dan setahap). 


Bila tidak diatasi secara baik, hepatitis bisa memunculkan kompleksitas, seperti tidak berhasil hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).


Sebagian besar penderita hepatitis kronik akan mengalami kanker hati. Makanan mempunyai peran pada peningkatan atau penurunan resiko terhadap kanker hati.


Hati adalah organ terbesar dalam tubuh yang memenuhi bagian kanan atas perut. Hati adalah organ vital terbesar di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi penyimpanan zat-zat gizi makro (karbohidrat, protein lemak), penyimpanan zat-zat gizi mikro (vitamin, mineral) serta pembentukan hormon/enzim dan detoksifikasi serta pengeluaran dari sisa-sisa metabolisme tubuh. 


Hepatitis merupakan suatu penyakit peradangan pada sel hati yang dapat menimbulkan kerusakan sel hati. Akibat peradangan, hati tidak berfungsi dengan maksimal.

Lihat juga : Solusi Diet Dengan Buah Pisang Emas

Penyakit peradangan hati dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus yang diberi nama sesuai dengan abjad mulai dari A sampai G. Biasanyanya, virus yang paling sering adalah virus A, B dan C. Berat ringan penyakit hepatitis sangat bervariasi. 


Penyakit hepatitis bisa sembuh dengan sendiri namun tidak sedikit pula menjadi penyakit berjangka panjang bahkan bisa mengancam jiwa. Demikian dikatakan oleh Prof. Dr. Suwandhi Wijaya dari RS. Medistra, Jakarta.


Dijelaskan oleh Dr. Suwandhi, khusus di Indonesia penyakit kanker banyak di jumpai di masyarakat. Kanker selalu dihubungkan dengan infeksi hepatitis B dan C. “Biasanya pasien penderita sirosis pernah terinfeksi hepatitis. Baik hepatitis B maupun C,” terang Suwandhi.


Kenali Gejalanya


Ada pun gejala hepatitis sangat bervariasi. Hepatitis C terkadang lebih ringan di banding A dan B. Hepatitis B, gejala tampak baru muncul sesudah infeksi awal, biasanya dalam waktu 4 sampai 24 minggu. Bahkan sebagian besar pasien tidak mengalami gejala sama sekali. 


Kalau pun ada gejalanya, itu pun sangat ringan seperti penyakit flu. “Sekitar 10-20 persen pasien jenis ini menderita demam atau ruam Rasa mual tidak terlalu umum. Kadang-kadang muncul rasa nyeri di sendi-sendi.


Nyeri dapat menyerupai arthritis yang menyerang sendi tertentu dan disertai kemerahan dan pembengkakan. Sedangkan hepatitis C hampir tidak mengalami gejala sama sekali. Gejala timbul sekitar 1-2 bulan sesudah terkena infeksi.


Pada pasien hepatitis C gejala pertama biasanya berupa gatal pada kulit. Namun secara keseluruhan, kata Dr. Suwandhi, kelelahan adalah gejala yang paling umum dialami. “Penderita Hepatitis B dan C kronik bisa mengalami sirosis hati dan kanker. 


Khusus Hepatitis C, resiko orang yang terinfeksi hepatitis menjadi hepatitis kronik lebih besar 60-80 persen ketimbang hepatitis B. Walau pun perkembangan penyakit hepatitis C menjadi kanker hati membutuhkan waktu yang cukup lama antara 10 hingga 30 tahun.


Penyakit hepatitis dapat menular. Penularannya bisa melalui transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi dan kontak seksual. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui luka, lecet dan luka lainnya di kulit. Ada beberapa orang yang memiliki resiko tertular penyakit hepatitis. 


Umumnya orang yang beresiko tertular adalah para pengguna narkoba yang sering menggunakan jarum suntik secara bersama, anak-anak dari ibu yang trinfeksi, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual (kumpul kebo), pekerja rumah sakit dengan peralatan medis yang sudah terkontaminasi, orang yang mentato atau menindik tubuhnya dengan jarum, dan orang yang terkena transfusi darah sebelum tahun 1992.


Terapkan Pola Makan dan Hidup Sehat


Secara umum belum ada satu vitamin atau diet yang terbukti efektif melindungi liver. Ada pun pengobatan yang sejauh ini dilakukan para dokter adalah untuk mengurangi atau mencegah kerusakan hati dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus pembawa penyakit hepatitis tersebut. 


Unsur terpenting dalam penanganan hepatitis kronis adalah suntikan inferon (terutama interferon alpha) dan nucleoside analogue yang bekerja secara langsung melawan virus. Bila liver sudah rusak dan dapat mengancam keselamatan jiwa, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan transpalasi hati.

Lihat juga : Manfaat Alpukat Dan Jenis - Jenis Alpukat

Langkah ini  sangat beresiko dan memerlukan biaya yang cukup besar. Sebab biasanya transplantasi hati dilakukan di luar negeri.


Untuk terhindar dari penyakit yang mematikan ini ada baiknya untuk selalu waspada dan menjauhkan diri dari tindakan yang dapat menimbulkan penyakit. Salah satunya yang terbukti efektif mampu mengurangi resiko terkena kanker hati adalah untuk senantiasa menjaga pola makan sehat dan hidup secara teratur. 


Untuk itulah  untuk selalu mengkonsumsi berbagai makanan kecil sepanjang hari. Dengan porsi lebih besar pada pagi hari dapat menghindari terjadinya penurunan berat badan disamping mengurangi rasa mual. Pasien sebaiknya mengkonsumsi minuman berkalori tinggi sebagai suplemen dari diet normal.


Ada baiknya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung Vitamin E dan tinggi protein. Sumber makanan yang dimaksud bisa berupa sereal yang dikeringkan, bubur gandum, jagung, kacangan-kacangan, blumkol, biji bunga matahari dan pil vitamin.


Vitamin E terbukti efektif dapat melindungi terjadinya kerusakan liver pada pasien,


Ditambahkan olehnya, selain makanan hal yang perlu juga diperhatikan adalah untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok atau minum-minuman berakohol. Sebab dalam beberapa riset menyebutkan bahwa merokok dapat meningkatkan tingkat keparahan infeksi. 


Sedangkan alkohol dalam jangka lama, dalam tubuh alkohol akan menjadi berbagai zat kimia yang diantaranya sangat beracun dalam hati. “Setelah bertahun-tahun minum, alkohol dapat menyebabkan sirosis. 


Apalagi bagi kaum wanita, resiko terkena hepatitis dan sirosis lebih besar dibandingkan dengan pria peminum berat, Diet tinggi lemak juga dapat meningkatkan resiko pada peminum berat,” tambahnya lagi.


Sebaiknya Pengobatan Menempuh Jalur Medis


Walaupun penyembuhan penyakit hepatitis dengan peralatan kedokteran sudah demikian maju, namun tidak sedikit masyarakat khususnya penderita penyakit ini melakukan penyembuhan melalui pengobatan alternatif. 


Dalam sebuah riset pada tahun 2001 yang menganalisa 10 obat-obatan berbasis tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan penyakit hepatitis C. Sayangnya, tidak ada satu pun yang dapat memberikan manfaat. 


Bahkan sebaliknya beberapa tumbuhan obat ternyata mengandung unsur obat-obatan kimia yang sangat berbahaya. Seperti kava dan kayu manis hitam yang sempat dijadikan obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit ini.


Kava adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mengatasi kecemasan dan ketegangan. Kava dapat meracuni liver dan mengakibatkan hepatitis serius bahkan sampai pada kegagalan organ hati bilamana dikonsumsi secara berlebihkan. 


Sedangkan kayu manis dapat meningkatkan tekanan darah dan dapat merugikan jika digunakan oleh penderita hipertensi. Sebaiknya untuk selalu mericek kekhasiatan obat-obatan alternatif tersebut. Sebab seringkali senyawa yang di teliti pada umumnya tidak sama dengan apa yang dipasarkan kepada masyarakat


Untuk mencegah hal tak diinginkan, pengobatan sebaiknya dilakukan melalui jalur medis yang secara klinis sudah terbukti


Demikian Semoga Dapat Membantu.